Polwan Polri kembali ukir prestasi internasional setelah 12 tahun

id briptu renita, polwan termuda 2023, united nation women, women police, mabes polri, FPU MINUSCA

Polwan Polri kembali ukir prestasi internasional setelah 12 tahun

Briptu Renita Rismayanti menerima penghargaan Police of the year 2023 dari PBB diajang Police Week 2023 di Markas PBB New York, Kamis (16/11/2023) (ANTARA/HO-DivHumas Polri)

Jakarta (ANTARA) - Briptu Renita Rismayanti, Petugas Polisi Individu (IPO) Polri yang bertugas dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah (MINUCA) menambah catatan sejarah prestasi tingkat internasional yang diukir oleh Polwan Polri setelah 12 tahun.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho di Jakarta, Jumat, mengatakan selain Briptu Renita, United Nations Women Police of the year award pertama kali dianugerahkan kepada polwa pada Peace Keeping Mission tahun 2011.

“Pada tahun itu salah satu Srikandi Indonesia dianugerahkan penghargaan level internasional tersebut,” kata Sandi.

Menurut Sandi, Briptu Renita telah mendedikasikan diri melalui jabatannya sebagai crime databes officer (petugas bagian basis data kriminal) untuk perdamaian dunia melalui Individual Police Officer (IPO) di Republik Afrika Tengah atau disebut MINUSCA.

“Berbekal dengan pengalaman berdinas di Divisi Hubungan Internasional Polri (Divhubinter Polri), Nita (sapaan akrab Renita) menunjukkan performa terbaik hingga diakui oleh United Nations Headquarter (UNHQ) dan dianugerahi penghargaan tersebut,” ujar Sandi.

UN Police Women of the year 2023 diterima Briptu Renita pada dari PBB pada Kamis (16/11) dalam ajang Pekan Polisi PBB tahunan di Markas Besar PBB di New York.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jean-Pierre Lacroix memuji peran Briptu Renita dalam pemeliharan perdamaian, membantu kerja Polisi PBB dalam mengkonseptualisasikan dan mengembangkan basis data kriminal yang memungkinkan Polisi PBB untuk memetakan dan menganalisis “hotspot” kejahatan dan kekacauan yang pada gilirinya, membantu pasukan keamanan negara untuk merencanakan operasi mereka dengan lebih baik dalam mendukung penduduk setempat.

“Dia (Renita) berfungsi sebagai contoh yang bagus tentang bagaimana partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam pemeliharaan perdamaian meningkatkan efektivitas pekerajaan perlindungan dan pembangunan perdamaian kita untuk lebih memenuhi tantangan hari ini dan besok,” kata Jean dalam keterangannya.