Petani Lebak alami kerugian akibat serangkawanan monyet

id Lebak,berita sumsel, berita palembang,kawanan monyet,merusak tanaman

Petani Lebak alami kerugian akibat serangkawanan monyet

Habitat kawanan monyet di hutan perkebunan bambu dan mereka menyerang pertanian masyarakat Kabupaten Lebak pada sore hari menjelang malam.ANTARA/Mansyur

Lebak (ANTARA) -
Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, mengalami kerugian akibat serangan kawanan monyet yang datang secara berkelompok hingga merusak tanaman pertanian.

"Kami merugi karena tanaman singkong dan pisang rusak dan tidak bisa dipanen untuk bisa dijual akibat serangan kelompok monyet itu," kata Abdurahman (55) seorang petani Desa Cimangenteung Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu.
 
Kawanan monyet itu datang secara berkelompok antara 15 sampai 25 ekor menyerang tanaman pertanian pisang, singkong, ubi dan jagung sekitar pukul 15.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
 
Semestinya, dari hasil panen pisang dan singkong, dirinya bisa menghasilkan pendapatan antara Rp8 juta selama 11 bulan dari tanam singkong dan pisang seluas 4.000 meter persegi.
 
"Kami kini tidak bisa panen dan kehilangan pendapatan, termasuk untuk kami konsumsi sendiri akibat serangan monyet itu," kata Abdurahman.
 
Menurut dia, petani di daerah tersebut mengalami kerugian cukup besar sehingga para petani kini terpaksa membiarkan perkebunan pertanian itu tanpa ditanami palawija karena khawatir 
terhadap serangan monyet.
"Kami memilih membiarkan tanah pertanian untuk tidak ditanami dulu. Datanganya gerombolan monyet tersebut akibat di hutan sudah sulit mencari makanan sehingga mencari makanan ke lahan pertanian," katanya menjelaskan.
 
Sarif (50) seorang petani Sajira Kabupaten Lebak mengatakan dirinya tidak bisa memanen tanaman miliknya seperti pisang, ubi, pepaya dan kacang tanah akibat serangan monyet.
 
"Kami sebagai warga tetap melindungi binatang monyet liar dengan membiarkan merusak pertanian masyarakat," katanya menjelaskan
 
Sementara itu, sejumlah warga Cimarga Kabupaten Lebak untuk mengantisipasi tanaman pertanian tidak diserang kawanan monyet dan babi hutan dengan memasang "bebegig" atau patung menyerupai manusia.
 
Selain itu juga melindungi tanaman yang siap dipanen dengan memasang kaleng maupun bunyi-bunyian. Pemasangan itu, kata dia, untuk mengusir satwa agar tidak menyerang tanaman pertanian.
 
"Kami terkadang merasa ketakutan jika gerombolan monyet dengan jumlah banyak karena mereka bisa menggigit," kata Samsudin (65) seorang petani Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak.