"Kami memilih membiarkan tanah pertanian untuk tidak ditanami dulu. Datanganya gerombolan monyet tersebut akibat di hutan sudah sulit mencari makanan sehingga mencari makanan ke lahan pertanian," katanya menjelaskan.
Sarif (50) seorang petani Sajira Kabupaten Lebak mengatakan dirinya tidak bisa memanen tanaman miliknya seperti pisang, ubi, pepaya dan kacang tanah akibat serangan monyet.
"Kami sebagai warga tetap melindungi binatang monyet liar dengan membiarkan merusak pertanian masyarakat," katanya menjelaskan
Sementara itu, sejumlah warga Cimarga Kabupaten Lebak untuk mengantisipasi tanaman pertanian tidak diserang kawanan monyet dan babi hutan dengan memasang "bebegig" atau patung menyerupai manusia.
Selain itu juga melindungi tanaman yang siap dipanen dengan memasang kaleng maupun bunyi-bunyian. Pemasangan itu, kata dia, untuk mengusir satwa agar tidak menyerang tanaman pertanian.
"Kami terkadang merasa ketakutan jika gerombolan monyet dengan jumlah banyak karena mereka bisa menggigit," kata Samsudin (65) seorang petani Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak.