Wapres Ma'ruf Amin dan JMBI bacakan ikrar keberagaman jelang Pemilu 2024
Deli Serdang (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama Jam’iyah Muslim Batak Indonesia (JMBI) dan tokoh lintas agama membacakan ikrar keberagaman nusantara menjelang Pemilu 2024 sekaligus bertepatan dengan hari pertama pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di Jakarta, Kamis.
Ma'ruf Amin menilai keberagaman perlu dirawat dan dirajut agar tidak membuat bangsa Indonesia terpecah belah menjelang kontes politik di tahun 2024.
"Ikrar ini menjadi sangat penting dan relevan karena dilakukan pada saat yang tepat, yaitu saat hari pertama pendaftaran capres dan cawapres untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang akan datang," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada ikrar Merajut Keberagaman Nusantara di GOR Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis.
Menurut Ma'ruf, pembacaan ikrar yang dilandasi dengan semangat dalihan na tolu dari Sumatra Utara diharapkan mampu membawakan pesan Islam yang damai, ramah, dan bisa menyejahterakan umat.
Dia mengatakan semangat merajut keberagaman nusantara diperkuat dengan falsafah Batak, dalihan na tolu, yang dilandasi prinsip saling menghormati, menghargai, dan menyayangi sesama anak bangsa.
Ma'ruf meyakini bahwa setiap daerah di Indonesia, termasuk di Sumatra Utara, mempunyai spirit dan nilai-nilai luhur yang melekat dalam kehidupan masyarakat secara turun temurun.
Oleh karena itu, warisan nilai luhur tersebut menjadi modal sosial yang berharga bagi masyarakat Sumatra Utara, sekaligus menjadi ajakan bagi seluruh umat untuk senantiasa menjaga toleransi dan kerukunan di tengah perbedaan.
Ma'ruf juga berharap JMBI terus memperluas dan menggandeng partisipasi nyata semua komponen bangsa, menggemakan spirit Islam nusantara, serta tetap istikamah di jalur dakwah, dengan mempererat ukhuwah, mengembangkan moderasi, dan membangun kemajuan umat.
Menurut Ma'ruf Amin, JBMI berperan menjadi penjaga terdepan nilai-nilai luhur Pancasila, NKRI, serta persatuan dan kesatuan nasional.
Dia pun meminta JBMI memperluas perannya dalam menyebarkan syiar agama Islam, menguatkan kebangsaan, dan meningkatkan literasi budaya yang menjangkau semua kelompok masyarakat.
"Keberagaman dan kesepakatan bangsa ini wajib kita hormati dan jaga bersama. Jangan memberi celah pihak mana pun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya untuk membenturkan keagamaan dan kebangsaan," ujar Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin menilai keberagaman perlu dirawat dan dirajut agar tidak membuat bangsa Indonesia terpecah belah menjelang kontes politik di tahun 2024.
"Ikrar ini menjadi sangat penting dan relevan karena dilakukan pada saat yang tepat, yaitu saat hari pertama pendaftaran capres dan cawapres untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang akan datang," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada ikrar Merajut Keberagaman Nusantara di GOR Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis.
Menurut Ma'ruf, pembacaan ikrar yang dilandasi dengan semangat dalihan na tolu dari Sumatra Utara diharapkan mampu membawakan pesan Islam yang damai, ramah, dan bisa menyejahterakan umat.
Dia mengatakan semangat merajut keberagaman nusantara diperkuat dengan falsafah Batak, dalihan na tolu, yang dilandasi prinsip saling menghormati, menghargai, dan menyayangi sesama anak bangsa.
Ma'ruf meyakini bahwa setiap daerah di Indonesia, termasuk di Sumatra Utara, mempunyai spirit dan nilai-nilai luhur yang melekat dalam kehidupan masyarakat secara turun temurun.
Oleh karena itu, warisan nilai luhur tersebut menjadi modal sosial yang berharga bagi masyarakat Sumatra Utara, sekaligus menjadi ajakan bagi seluruh umat untuk senantiasa menjaga toleransi dan kerukunan di tengah perbedaan.
Ma'ruf juga berharap JMBI terus memperluas dan menggandeng partisipasi nyata semua komponen bangsa, menggemakan spirit Islam nusantara, serta tetap istikamah di jalur dakwah, dengan mempererat ukhuwah, mengembangkan moderasi, dan membangun kemajuan umat.
Menurut Ma'ruf Amin, JBMI berperan menjadi penjaga terdepan nilai-nilai luhur Pancasila, NKRI, serta persatuan dan kesatuan nasional.
Dia pun meminta JBMI memperluas perannya dalam menyebarkan syiar agama Islam, menguatkan kebangsaan, dan meningkatkan literasi budaya yang menjangkau semua kelompok masyarakat.
"Keberagaman dan kesepakatan bangsa ini wajib kita hormati dan jaga bersama. Jangan memberi celah pihak mana pun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya untuk membenturkan keagamaan dan kebangsaan," ujar Ma'ruf Amin.