Menciptakan proses belajar mengajar menyenangkan di luar kelas

id outing class,belajar mengajar,menyenangkan,berita sumsel, berita palembang

Menciptakan proses belajar mengajar menyenangkan di luar kelas

Foto Arsip - Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) yang digelar untuk siswa pengurus OSIS SMA St Louis 1 secara tatap muka di Kampus III Ubaya Training Center, 9-11 Agustus 2022. (ANTARA Jatim/HO-Humas Ubaya/WI)

Selain itu, museum juga memiliki banyak fasilitas dan teknologi menarik yang bisa mengajarkan anak mengenai suatu materi tertentu. Sedangkan ke perpustakaan mampu mengasah kemampuan literasi peserta didik.

Kesetaraan

Salah satu daerah yang menekankan pentingnya penerapan metode "outing class" adalah Kota Surabaya, Jawa Timur. Dinas pendidikan setempat di antaranya mengajak para guru negeri dan swasta melakukan senam sehat bersama di kawasan Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Surabayai.

Kegiatan yang baru pertama kali digelar itu mempunyai nilai lebih yakni senam yang dikemas dengan santai sekaligus juga mengenalkan salah satu wisata Surabaya yang baru. Paling tidak kegiatan seperti itu dapat menjadi sumber inspirasi bagi para guru.

Guru bisa memodifikasi pembelajarannya dengan pembelajaran berdasarkan potensi yang ada kekhasan di suatu daerah. Pada akhirnya, para siswa bisa belajar tentang potensi wisata serta tanaman dan satwa yang ada.

Dengan metode pembelajaran "outing class", diharapkan mampu menambah variasi dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi aktif, kreatif, inovatif dan mampu menghadirkan suasana yang menyenangkan dengan melibatkan siswa, guru dan alam sekitar.

Target yang ingin dicapai dengan belajar di luar kelas adalah, pertama, anak-anak senang dan memperoleh ilmu. Kedua, dengan diperkenalkan banyak materi di lingkungan sekitar seperti bidang pertanian, peternakan dan lain-lain, anak-anak mampu merespon sehingga tumbuh minat.

Kegiatan itu juga secara tidak langsung juga menghilangkan sekat perbedaan antara sekolah negeri dan swasta maupun guru negeri dan swasta. Karena pada dasarnya pendidikan itu tidak bisa disekat. Pendidikan harus dimulai dari hati dan semangat bersama.

Sehingga yang merasakan pendidikan itu hasilnya adalah para siswa. Karena anak-anak ini memberikan contoh kasih sayangnya orang tua.

Selain itu, memberikan dampak-dampak positif bagi para guru negeri dan swasta. Bagaimana dalam bidang pendidikan itu mereka tidak untuk bersaing, melainkan bisa saling melengkapi.

Kesetaraan antara sekolah negeri dan swasta perlu disuarakan terus menerus oleh para pemangku kebijakan agar kedepannya tidak ada lagi ketimpangan dari segi kualitas kurikulum pendidikan, infrastruktur, dan fasilitas lainnya.

Sekolah swasta juga harus berkolaborasi dengan sekolah negeri untuk membuat inovasi baru. Hal itu perlu dilakukan untuk menghilangkan sekat yang saat ini sudah melekat di masyarakat.

Tidak hanya itu, Dewan Pendidikan juga harus bisa menjembatani antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak mulai dari lembaga pendidikan negeri dan swasta, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), guru, akademisi, wali murid, hingga elemen yang berkaitan dengan pendidikan.

Saran dan masukan yang diberikan oleh Dewan Pendidikan bisa membuat gebrakan baru di sekolah. Yang lebih penting pula bagaimana membuat murid dan guru menjadi lebih nyaman.

Pendidikan menjadi salah satu komponen yang menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), selain kesehatan dan ekonomi. Untuk itu, pemerintah daerah harus memberikan perhatian penuh terhadap pendidikan, utamanya keberadaan anak-anak usia sekolah.