Kiat hindari "heat stroke" akibat cuaca panas saat lari maraton

id Lari Maraton,Olahraga,heat stroke,cuaca panas,berita sumsel, berita palembang

Kiat hindari "heat stroke" akibat cuaca panas saat lari maraton

Ilustrasi Maybank Marathon. (ANTARA/HO-Maybank Marathon)

Jakarta (ANTARA) - Saat ini, Indonesia tengah memasuki musim panas atau kemarau yang dapat menyebabkan heat stroke (sengatan panas) pada tubuh saat beraktivitas di luar ruangan dalam waktu lama, salah satunya lari maraton.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan beberapa cara untuk melakukan lari maraton dengan aman agar terhindar dari risiko heat stroke. Melalui siaran pers, Jumat, Maybank, yang kerap mengadakan ajang lari maraton, memberikan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan aktivitas tersebut di tengah cuaca panas saat ini.

Pertama, siapkan tubuh untuk beradaptasi terhadap cuaca panas secara perlahan dengan rutin berlatih. Atur jadwal latihan dan lakukan rutinitas lari beberapa kali dalam seminggu saat hari sedang panas sehingga tubuh tidak langsung merasa kewalahan.

Seiring berjalannya waktu, terus tingkatkan latihan lari maraton di saat cuaca panas untuk membiasakan diri.

Sebagian besar ahli fisiologi olahraga mengatakan tubuh manusia membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk dapat beradaptasi dengan cuaca panas. Sesuaikan frekuensi latihan dengan kebutuhan untuk performa lari yang maksimal.

Kedua, jaga tubuh agar terhidrasi dengan cukup. Tubuh perlu mengonsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan kelelahan akibat cuaca panas.

Jumlah asupan makanan dan minuman bisa berbeda bagi setiap orang, tetapi, aturan praktis yang disarankan adalah menggandakan jumlahnya pada hari yang bercuaca sangat panas.