Ia mengungkapkan hingga 16 Juli 2023, sudah dijadwalkan 15 peserta haji yang akan dipulangkan dengan mekanisme tanazul.
Selain itu, KKHI Mekah sudah mengajukan 36 usulan tanazul ke layanan kepulangan dan datanya masih dinamis.
“Data per 8 Juli 2023, kami sudah mengajukan 36 usulan tanazul kepada layanan kepulangan. Hingga saat ini juga telah terjadwal kepulangan 15 peserta haji sakit melalui program tanazul yang akan dipulangkan secara bertahap pada 9 Juli hingga 16 Juli 2023. Data ini sifatnya masih dinamis,” kata dr. Edi
Tanazul merupakan pemulangan peserta haji melalui kloter yang berbeda dengan kloter keberangkatan karena alasan sakit dan kriteria laik terbang.
Program itu dibuat untuk membantu peserta haji sakit yang tidak dapat melaksanakan kepulangan sesuai dengan jadwal kloternya karena kondisi kesehatannya.
Edi menambahkan terdapat dua istilah tanazul, yaitu tanazul awal dan tanazul akhir. Tanazul awal dilakukan jika peserta haji sakit tidak memungkinkan untuk tinggal dan beraktivitas lebih lama di Tanah Suci, namun saat dipulangkan kondisi peserta haji tersebut dalam kondisi stabil dan laik terbang.
Jamaah haji yang dipulangkan dengan mekanisme tanazul awal akan dititipkan dengan kloter lain dalam embarkasi yang sama sebelum jadwal kepulangan kloter asal.
Sedangkan tanazul akhir dilakukan kepada peserta haji sakit yang tertinggal dari jadwal pemulangan kloter asal, karena kondisinya yang belum stabil dan belum laik terbang, seperti pemulangan Salamah yang dipulangkan melalui mekanisme tanazul akhir.
Adanya program tanazul ini diharapkan peserta haji yang sakit dapat dipulangkan dengan aman, stabil, serta selamat sampai di Tanah Air dan bertemu kembali dengan keluarga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PPIH tanazulkan peserta haji usai kondisi kesehatannya membaik