Otak membutuhkan istirahat selama kurang lebih tujuh hingga delapan jam. Kurangnya istirahat yang cukup dapat menambah berat badan dan penuaan pada kulit.
Melepaskan diri sebentar dari teknologi dapat membantu memperbaiki kualitas tidur dan otak. Konsumsi teknologi yang berlebihan dianggap dapat menimbulkan banyak masalah psikologis termasuk depresi.
"Kesehatan fisikmu juga dapat terganggu dengan mengalami masalah penglihatan, gangguan pendengaran, dan ketegangan leher. Jadi, dari pada menggunakan gadget sebelum tidur, ada baiknya kamu menulis journaling atau melakukan kegiatan mindfulness lainnya," kata Coach Pris.
Berkumpul bersama teman-teman juga bisa menjadi cara mengenyahkan stres dan bahkan menghindari depresi. Teman-teman bahkan dapat membantu beberapa pekerjaan agar lebih mudah dijalankan.
Bantuan, tawa canda, dan perhatian dari orang-orang yang dipercaya dapat mengurangi rasa cemas dan overthinking. Berbincang dan jalan-jalan dengan teman dapat menyeimbangkan hormon oksitosin yang dapat mengurangi rasa stres dan kecemasan.
"Jadi, tidak ada salahnya untuk berkumpul dan bercerita dengan teman-teman kamu sebentar pada jam makan siang dan sepulang kerja," ujar Coach Pris.
Cara lainnya untuk menghilangkan stres yakni dengan menggali potensi diri melalui refleksi nilai dan tujuan hidup. Mulailah mengeksplorasi hal-hal dan kegiatan yang digemari.
Orang-orang bisa mencoba program Self Love Journaling misalnya untuk mencari tahu kekuatan dan potensi diri sebagai individu serta menuangkan semua emosi.
"Setelah menemukan kembali diri yang sempat hilang arah, semoga kamu terhindar dari depresi dan kembali bersemangat dalam menjalani hari," demikian pesan Coach Pris.