Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi peluang El Nino di Indonesia terjadi pada bulan Juni menguat menjadi 80 persen dan perlu mendapatkan perhatian semua pihak untuk mengantisipasi.
“Sejalan dengan prediksi BMKG per bulan ini, peluangnya sudah 80 persen. Jadi angka 50-60 persen sebagai prediksi di awal tahun itu, karena semakin dekat dengan target waktunya dan itu semakin menguat,” kata Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Supari di Jakarta, Rabu.
Supari menuturkan El Nino Southern Oscillation (ENSO) berada pada kondisi netral pada Maret-April 2023. Indikator-indikator selama Mei semakin kuat menunjukkan perkembangan mengarah ke El Nino.
Kemudian pada dasarian II pada Juni 2023, anomali Sea Surface Temperature (SST) atau suhu permukaan air di Pasifik Tengah dan Timur menunjukkan kondisi terus menghangat dan anomali SST di Samudra Hindia menunjukkan Indian Ocean Dipole (IOD) berada pada fase hangat.
Indeks Osilasi Selatan (SOI) dalam skala mingguan yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan udara di atmosfer pun, menunjukkan tren menuju fase ke El Nino.
Berita Terkait
Periset BRIN prediksi musim hujan segera berakhir
Jumat, 5 Januari 2024 14:09 Wib
Presiden sebut BLT El Nino khusus warga terdampak kekeringan
Rabu, 3 Januari 2024 15:01 Wib
Akibat cuaca buruk dua pesawat batal mendarat di Kupang
Minggu, 10 Desember 2023 19:23 Wib
Presiden pertanyakan maksud eks ketua KPK Agus Rahardjo
Senin, 4 Desember 2023 11:22 Wib
Kondisi El Nino tak mengurangi frekuensi hujan
Selasa, 21 November 2023 6:51 Wib
Cuaca cerah berawan dominasi sebagian ibu kota provinsi hari ini
Senin, 30 Oktober 2023 9:38 Wib
BMKG ingatkan sejumlah wilayah waspadai potensi hujan hingga karhutla
Kamis, 19 Oktober 2023 7:59 Wib
BMKG prakirakan karhutla masih berpotensi terjadi di tiga provinsi
Selasa, 10 Oktober 2023 12:59 Wib