Lansia berusia 100 tahun di Aceh berangkathaji setelah dua kali gagal
Banda Aceh (ANTARA) - Muhammad Taher Abdussalam, jamaah calon haji tertua Provinsi Aceh yang berusia 100 tahun akhirnya berangkat ke Tanah Suci, setelah dua kali gagal karena pandemi COVID-19.
Taher berangkat dalam kelompok terbang (kloter) 6 bersama jamaah lain asal Kabupaten Gayo Lues, Bireuen, dan Lhokseumawe, melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar pada Senin (29/5) dini hari.
Pria kelahiran Tampeng, Gayo Lues ini berangkat sendiri tanpa pendamping. Meski sudah berusia satu abad, Taher sangat yakin dengan kondisi kesehatannya untuk menjalankan ibadah haji.
"Insya Allah saya sanggup untuk menjalankan ibadah haji tahun ini," ujarnya di Banda Aceh.
Berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pria yang dikaruniai enam orang anak ini mendaftar haji pada 14 Oktober 2014.
Taher sudah dua kali gagal berangkat ke Tanah Suci. Pertama saat pandemi COVID-19 yang merebak hampir seluruh dunia dan tahun lalu saat Pemerintah Arab Saudi masih membatasi usia jamaah maksimal 65 tahun.
“Saat dengar kabar sudah bisa berangkat lansia, (saya) sudah mulai sehat, kalau dulu sering sakit-sakitan, (selang) dua bulan sudah masuk rumah sakit lagi. Tengok di TV tidak ada lagi batasan umur, nah bisa berangkat ini, sudah semangat terus saya,” ujarnya.
Taher berangkat dalam kelompok terbang (kloter) 6 bersama jamaah lain asal Kabupaten Gayo Lues, Bireuen, dan Lhokseumawe, melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar pada Senin (29/5) dini hari.
Pria kelahiran Tampeng, Gayo Lues ini berangkat sendiri tanpa pendamping. Meski sudah berusia satu abad, Taher sangat yakin dengan kondisi kesehatannya untuk menjalankan ibadah haji.
"Insya Allah saya sanggup untuk menjalankan ibadah haji tahun ini," ujarnya di Banda Aceh.
Berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pria yang dikaruniai enam orang anak ini mendaftar haji pada 14 Oktober 2014.
Taher sudah dua kali gagal berangkat ke Tanah Suci. Pertama saat pandemi COVID-19 yang merebak hampir seluruh dunia dan tahun lalu saat Pemerintah Arab Saudi masih membatasi usia jamaah maksimal 65 tahun.
“Saat dengar kabar sudah bisa berangkat lansia, (saya) sudah mulai sehat, kalau dulu sering sakit-sakitan, (selang) dua bulan sudah masuk rumah sakit lagi. Tengok di TV tidak ada lagi batasan umur, nah bisa berangkat ini, sudah semangat terus saya,” ujarnya.