"Kita turunkan tim ke desa sebelahnya juga karena ada laporan juga dan pihak BKSDA sudah komunikasi dengan kepala Desa Teluk Kulbi dan sekitarnya dan perlu dilakukan penganalisaan lebih dahulu sebelum dilakukan penangkapan," kata Abu Syaugi.
Penangkapan beruang madu tersebut, kata dia, membutuhkan peralatan khusus yang harus izin karena merupakan barang milik negara. "Kita butuh izin dengan surat menyuratnya terlebih dahulu," ujarnya.
Ia mengharapkan tim yang diturunkan akan menemukan lokasi dimana beruang tersebut akan ditangkap. "Nantinya hasil analisis itu yang menjadi dasar kita untuk melakukan penangkapan dimana yang tepat dilakukan." kata Abu Syaugi.
Untuk diketahui satwa yang dilindungi tersebut sudah memasuki kawasan pemukiman warga sejak Maret 2023. Beruang yang tergolong satwa buas dan dilindungi itu tidak hanya ke pemukiman, tetapi juga ke perkebunan warga sekitar sehingga masyarakat was was saat bekerja dan di rumah. Mereka khawatir saat beraktivitas diterkam beruang.
Berita Terkait
Bupati OKU antarkan bantuan untuk korban banjir di daerah terisolasi
Minggu, 12 Mei 2024 17:59 Wib
Pemkot Lubuklinggau gelar pelatihan cepat tanggap kasus kekerasan terhadap perempuan
Minggu, 12 Mei 2024 16:32 Wib
Penyidikan sementara kecelakaan bus di Ciater Subang, tak ditemukan jejak rem
Minggu, 12 Mei 2024 13:08 Wib
Jalan nasional putus total di Silaing. Tanah Datar Sumbar
Minggu, 12 Mei 2024 13:02 Wib
Innalillahi, 11 meninggal dunia akibat banjir bandang di Agam Sumbar
Minggu, 12 Mei 2024 11:34 Wib
Kecelakaan bus di jalan Ciater Subang kerap terjadi, kali ini paling vatal
Minggu, 12 Mei 2024 7:04 Wib
11 korban meninggal dalam kecelakaan bus di Ciater, satu diantaranya warga setempat
Minggu, 12 Mei 2024 7:00 Wib
Puang perpisahan, bus rombongan siswa SMK terbalik di Ciater Subang
Minggu, 12 Mei 2024 6:45 Wib