BBPJN sebutkan pembatasan kereta Babaranjang saat arus mudik di Jalinteng

id Kereta Babaranjang, Arus Mudik, Lebaran 1444 Hijriyah

BBPJN sebutkan pembatasan kereta Babaranjang saat arus mudik di Jalinteng

Ilistrasi KA Babaranjang (ANTARA/HO)

Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan menilai perlu pembatasan operasional kereta api batu bara rangkaian panjang atau Babaranjang yang melintasi Jalan Lintas Tengah Sumatera, di Sumatera Selatan untuk mengurangi potensi kemacetan kendaraan mudik.

"Untuk memaksimalkan kelancaran lalu lintas ruas jalan tersebut perlu dilakukan pengaturan operasional kereta api Babaranjang," kata Kepala BBPJN Sumatera Selatan Budiamin dalam pemaparan peta persiapan jalan nasional selama arus mudik Lebaran, di Kota Palembang, Kamis.

Ia menjelaskan, pergerakan kereta api Babaranjang cukup padat yang khususnya melintas di sepanjang ruas Lahat - Muara Enim - Prabumulih hingga Kota Palembang.
 
Untuk diketahui, berdasarkan pantauan tim BBPJN ketika kereta api Babaranjang melintas, kendaraan rata-rata mengantre hingga mencapai 10-15 menit saat kondisi normal atau hari biasa.
 
"Saat lebaran volume kendaraan tentu pula meningkat dan artinya potensi itu juga mengiringi," kata dia.
 
Sementara Dinas Perhubungan Sumatera Selatan memprediksikan jumlah kendaraan yang melintasi di daerah itu mencapai 14.455 dan 19.015 unit saat puncak arus mudik Lebaran pada 19-20 April 2023 atau dua hari sebelum Lebaran 2023, sedangkan pada puncak arus balik berlangsung pada 1 Mei 2023, dengan perkiraan jumlah kendaraan 23.102 unit.
 
Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Kereta Api Indonesia dan aparat kepolisian di daerah setempat untuk meminimalisir potensi antrean panjang tersebut, kata dia.

Menurut Budiamin, Jalan Lintas Tengah Sumatera di Sumatera Selatan terbentang sepanjang 456,5 kilometer mulai dari ruas perbatasan Sarolangun Jambi - Lubuk Linggau - Muara Enim - Lahat - Baturaja- Prabumulih hingga Kota Palembang.

Adapun pihaknya memastikan kemantapan kualitas jalan di sepanjang ruas tersebut saat ini sudah mendekati sempurna atau mencapai 95,9 persen sehingga potensi kemacetan akibat kerusakan jalan pun berkurang.

"Dilakukan perbaikan minor saja untuk sekitar 5 persen jalan, dan itu sudah bisa diatasi dengan upaya penutupan lubang secara rigit holding sehingga tetap layak dilewati pemudik, pada H-10 lebaran semua selesai," kata dia.
 

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BBPJN: Pembatasan kereta Babaranjang saat arus mudik di Jalinteng