Kendaraan listrik murah lebih diminati masyarakat

id kendaraan listrik,electric vehicle,GAIKINDO

Kendaraan listrik murah lebih diminati masyarakat

Ilustrasi - Seorang petugas menghubungkan kabel pengisi daya ke kendaraan listrik (EV) di stasiun pengisian daya. (ANTARA/REUTERS/Stringer/am)

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa kendaraan listrik dengan harga murah lebih diminati masyarakat dibandingkan kendaraan listrik premium dengan harga lebih mahal.

"Kalau kendaraan listrik ini harganya terjangkau, maka masyarakat juga akan berminat. Yang paling laris di harga 200-300 juta," kata Kukuh kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Kukuh menjelaskan kendaraan listrik yang notabene merupakan teknologi baru di Indonesia mulai diminati masyarakat di berbagai kalangan. Contohnya, pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Agustus 2022 yang lalu, fasilitas Indoor Electric Vehicle Test Drive dikunjungi hampir 1.000 orang setiap harinya.

Menurut dia, teknologi kendaraan listrik yang minim polusi suara serta nol emisi karbon menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk mencoba.

Namun demikian, selain harga, pilihan mere dan varian kendaraan listrik di Indonesia belum sebanyak kendaraan konvensional sehingga masyarakat tidak memiliki banyak pilihan.

Berdasarkan data Gaikindo, total penjualan mobil di Indonesia sebanyak 1.048 juta unit sepanjang tahun 2022.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 20.681 unit merupakan mobil kategori hybrid, plug in hybrid, dan full electric vehicle.

"Ini menunjukkan industri otomotif kembali menggeliat, momentum ini yang harus dijaga," ujarnya.

Lebih lanjut Kukuh menyampaikan, Gaikindo terus mendorong peningkatan kualitas produksi kendaraan listrik di dalam negeri.

Ia juga memastikan kendaraan listrik yang diproduksi di Indonesia telah sesuai standar keamanan dan regulasi yang ditetapkan.

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan aturan terkait besaran insentif kendaraan listrik akan keluar awal Februari 2023.

Luhut menegaskan upaya tersebut dalam rangka mempercepat adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) atau electric vehicle (EV).

“Kita sudah finalkan (terkait KBLBB) di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin, minggu depan sudah harus keluar Permen (Peraturan Menteri) dari Kementerian Keuangan terkait subsidi dan sebagainya. Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal. Sekitar Rp7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti diumumkan semua, akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana,” kata Luhut di Jakarta, Kamis (26/1).