Begini ritual tolak bala Suku Dayak dan Melayu

id ritual suku dayak,ritual suku dayak dan melayu,Festival Danau Sentarum ,kalbar

Begini ritual tolak bala Suku Dayak dan Melayu

Ritual adat tolak bala dari tiga etnis yaitu Suku Dayak Iban, Tamambaloh dan Suku Melayu dalam rangka menyambut Festival Danau Sentarum, di Lanjak Kecamatan Batang Lupar Wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022). ANTARA/HO-Dok Kecamatan Batang Lupar. (Teofilusianto Timotius)

Kapuas Hulu (ANTARA) - Suku Dayak Iban dan Dayak Tamambaloh bersama Suku Melayu di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat menggelar ritual tolak bala menjelang pelaksanaan Festival Danau Sentarum di Lanjak Kecamatan Batang Lupar daerah perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah setempat.

Diketahui, Festival Danau Sentarum dilaksanakan pada 1 hingga 4 Desember 2022, dalam rangka mempromosikan potensi wisata Kabupaten Kapuas Hulu, khususnya panorama alam dan kearifan lokal masyarakat setempat.

"Ritual adat tolak bala itu dilakukan sebagai salah satu wujud pelestarian tradisi dan meminta restu kepada para leluhur serta meminta kepada sang pencipta alam semesta agar Festival Danau Sentarum berjalan lancar dan diberikan keselamatan," kata Camat Batang Lupar Bulen, kepada ANTARA, di Batang Lupar Kapuas Hulu, Selasa malam.

Disampaikan Bulen, kearifan lokal adat istiadat serta budaya warisan nenek moyang yang masih sangat terjaga di tengah masyarakat itu menjadi daya tarik tersendiri dalam pelaksanaan Festival Danau Sentarum yang akan dimulai pada 1 Desember 2022.

Menurutnya, upacara ritual tolak bala dari tiga etnis itu juga menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan Festival Danau Sentarum.

Ritual adat tolak bala dari tiga etnis yaitu Suku Dayak Iban, Tamambaloh dan Suku Melayu dalam rangka menyambut Festival Danau Sentarum, di Lanjak Kecamatan Batang Lupar Wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022). ANTARA/HO-Dok Kecamatan Batang Lupar. (Teofilusianto Timotius)

Dia menceritakan pada saat ritual tolak bala, untuk Suku Melayu melakukan ritual di Danau Sentarum, untuk Dayak Iban dilakukan di daratan batas Badau dan Lanjak, Sedangkan Suku Tamambaloh melakukan ritual adat tolak bala (pamindara) di batas Lanjak dan Embaloh Hulu.

"Kami lakukan ritual itu secara serentak di lokasi yang berbeda, termasuk saya juga ikut langsung dalam ritual tolak bala itu," kata Bulen.

Dikatakan dia, masyarakat di sekitar kawasan Danau Sentarum sangat mendukung pelaksanaan kegiatan itu, meskipun di tengah keterbatasan, namun masyarakat cukup antusias dalam persiapan Festival Danau Sentarum.

"Saat ini debit air di Danau Sentarum cukup tinggi, memang ada sejumlah rumah warga sempat teredam banjir, namun masyarakat tetap siap mendukung menyukseskan Festival Danau Sentarum," katanya.

Meskipun demikian, Bulen mengajak kepada masyarakat Kecamatan Batang Lupar sebagai tuan rumah kegiatan Festival Danau Sentarum untuk memberikan yang terbaik kepada para tamu dan wisatawan yang akan memadati kawasan Danau Sentarum.

Berbagai persiapan, kata Bulen telah dilaksanakan, termasuk pemasangan baliho, panggung dan stand pameran.

"Sejumlah warung disekitar pusat kegiatan sudah ada beberapa juga berdiri, harapan kami kegiatan itu sukses diselenggarakan dan mendatangkan dampak ekonomi bagi masyarakat," katanya.