Baturaja (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan berupaya mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi di tingkat petani dengan mengusulkan kuota tambahan ke Pemerintah Pusat.
"Saat ini kami sedang berupaya untuk mendapatkan tambahan kuota pupuk bersubsidi," kata Kepala Dinas Pertanian OKU, Joni Saihu di Baturaja, Kamis.
Menurut Joni, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Sumsel untuk mendapatkan tambahan kuota pupuk bersubsidi guna memenuhi kebutuhan petani di daerah itu.
"Petani tidak perlu khawatir terkait kekurangan pupuk memasuki musim tanam pada Oktober tahun ini. Saya memastikan ketersediaannya akan tercukupi," tegasnya.
Hal itu diyakini karena pihaknya sudah mendapat informasi dari Dinas Pertanian Sumsel bahwa dalam waktu dekat kuota tambahan pupuk segera didistribusikan ke Kabupaten OKU.
"Untuk jumlahnya kita lihat saja nanti," ujarnya.
Sementara itu, menurut Agus, salah seorang petani jagung asal Kecamatan Lengkiti mengaku terpaksa menggunakan garam sebagai pengganti pupuk untuk tanaman.
"Karena pupuk tidak ada, terpaksa kami menaburkan garam ke tanaman sebagai pengganti pupuk untuk bercocok tanam," kata dia.
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi agar tidak menghambat proses tanam yang dapat merugikan petani di wilayah itu.
Sementara, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten OKU secara keseluruhan kebutuhan pupuk bersubsidi di daerah itu per tahun mencapai 9.398 ton terdiri atas jenis Urea, 2.664 ton SP-36, 429 ton ZA, NPK 4.205 ton dan Organik 3.063 ton.
Kebutuhan pupuk ini untuk luas tanam seluas 83.565,33 hektare yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten OKU, Provinsi Sumatera Selatan.