Harga emas anjlok di bawah 1.700 dolar

id harga emas,emas anjlok ,logam mulia,emas batangan,dolar as

Harga emas anjlok di bawah 1.700 dolar

Pramuniaga menunjukkan emas untuk investasi atau batangan Antam di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). Pengusaha emas setempat mengatakan fluktuasi harga emas yang cenderung meningkat dan berada di kisaran Rp1.012.000 per gram akibat dipengaruhi krisis perang Rusia - Ukraina membuat transaksi buyback atau pembelian kembali dalam dua pekan terakhir meningkat hingga 13 persen. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc. (ARI BOWO SUCIPTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Chicago (ANTARA) - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menjadi berkubang di bawah level psikologis 1.700 dolar, mendekati tingkat terendah dalam 2,5 tahun terakhir, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang terus bergerak naik menekan daya tarik logam kuning.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok 31,8 dolar AS atau 1,86 persen, menjadi ditutup pada 1.677,30 dolar AS per ounce. Emas menetap di harga terendah sejak April 2020 setelah menyentuh terendah sesi di 1.669,05 dolar AS, menandai titik terendah sejak Juni 2020.

Emas berjangka jatuh 8,3 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.709,10 dolar AS pada Rabu (14/9/2022), setelah merosot 23,2 dolar AS atau 1,33 persen menjadi 1.717,40 dolar AS pada Selasa (13/9/2022), dan terkerek 12 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.740,60 dolar AS pada Senin (12/9/2022).

“Emas dipukul dengan kejam,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA. “Jika imbal hasil obligasi pemerintah terus naik, itu akan mempertahankan tekanan jual pada emas. Emas akan mendapatkan dukungan segera ketika investor akan menahan diri dari posisi overweight sampai mereka mendengar langsung dari Fed.“

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis (15/9) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman di Amerika Serikat untuk pekan yang berakhir 10 September mencapai 213.000, turun 5.000 dari minggu sebelumnya dan terendah sejak akhir Mei.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS naik tak terduga 0,3 persen pada Agustus setelah jatuh 0,4 persen pada Juli, menunjukkan bahwa jatuhnya harga bahan bakar telah meningkatkan semangat orang Amerika untuk pembelian lain yang menjaga ekspektasi inflasi dan kenaikan suku bunga.

Indeks Manufaktur Empire State Fed New York naik menjadi minus 1,5 pada September dari minus 31,3 pada Agustus, melampaui perkiraan konsensus minus 13,8 dari para ekonom.

Namun demikian, Indeks Manufaktur Fed Philadelphia di Amerika Serikat turun ke minus 9,9 pada September dari 6,2 pada Agustus, meleset dari ekspektasi pasar 2,8 dan mendukung emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 30 sen atau 1,53 persen, menjadi ditutup pada 19,269 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 1,7 dolar AS atau 0,19 persen, menjadi ditutup pada 903,7 dolar AS per ounce.