Tim BBKSDA telusuri jejak harimau di Pelalawan

id bbksda,jejak harimau,harimau sumatera,tewas dimangsa harimau,bbksda riau

Tim BBKSDA telusuri jejak harimau di Pelalawan

Harimau Sumatera. (foto:Antara/Doc).

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S. Hasibuan, mengatakan pihaknya menerjunkan tim untuk mengumpulkan informasi dan memasang kamera pengintai (camera trap) untuk menelusuri dan mengidentifikasi jejak harimau sumatera yang telah menewaskan Sopiana (44) pada Jumat (19/8).

"Tim yang beranggota 6 personil itu sudah menuju lokasi kejadian dan mendapati posisi barak berseberangan dengan kanal tempat penumpukan hasil panen akasia," kata Genman  kepada media di Pekanbaru, Senin.

Sopiana (44) karyawan perusahaan kontraktor PT Peranap Timber Seha tewas diterkam harimau sumatera dan BBKSDA Riau melakukan mitigasi mengatasi konflik manusia dan satwa liar tersebut.

Korban tewas di perbatasan Desa Teluk Lanus-Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Jum'at, 19 Agustus 2022.

Baca juga: BKSDA lepas liarkan harimau ke TN Gunung Leuser
"Kami sudah berkoordinasi dengan aparat pemerintah daerah, kepolisian dan pihak terkait setempat. Barak yang ditemui baru ditempati sekitar empat malam oleh kelompok pekerja termasuk korban. Total jumlah pekerja yang menempati barak sebanyak 15 orang," katanya.

Ia menjelaskan barak tersebut telah kosong atau tidak di tempati selama 4 tahun terakhir. Jika dilihat dari jejak dan kotoran harimau sumatera tersebut, si belang sudah sering melintasi areal sekitar barak.

Genman memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak beraktivitas sementara di sekitar lokasi harimau. Bila terpaksa agar selalu waspada serta tidak beraktivitas sendirian atau tidak beraktivitas dengan jumlah kelompok yang sedikit.

"Lokasi kejadian itu merupakan daerah jelajah harimau, karenanya para pekerja jangan beraktivitas saat petang maupun sebelum pagi hari, karena pada waktu itu harimau sumatera sedang melakukan aktivitasnya," katanya.

Setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, BBKSDA Riau akan memasang kandang perangkap harimau di lokasi yang diduga jalur pergerakan satwa. Sampai dengan saat ini, petugas BBKSDA Riau terus melakukan patroli dan pendampingan pengamanan harimau di lokasi kejadian.

"Saat ini korban sudah dievakuasi dan dimakamkan. Balai Besar KSDA Riau menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga dan sudah melayat ke rumah korban," katanya.*
Baca juga: Dua orang petugas patroli harimau sumatera di TNKS meninggal dunia
Baca juga: BKSDA evakuasi harimau terkena jerat