Jakarta (ANTARA) - Sejumlah konsumen BBM bersubsidi mengemukakan bahwa dengan adanya aplikasi MyPertamina untuk pendaftaran BBM bersubsidi cukup menyulitkan karena menyedot banyak ruang data dalam penyimpanan gawai mereka sehingga pendaftaran secara daring tersebut dinilai perlu lebih disederhanakan.
Seorang pekerja swasta Indra Kurniawan, yang ditemui Antara saat mengisi BBM jenis pertalite di Jakarta, Jumat, mengakui bahwa dirinya sudah mengunduh serta mendaftar di aplikasi MyPertamina.
Baca juga: 50 ribu kendaraan mendaftar ke platform digital MyPertamina
Namun, menurut Indra, aplikasi itu dinilai masih mempunyai kekurangan karena ternyata menggunakan kapasitas ruang penyimpanan gawai yang cukup besar dan pendaftarannya cukup menyulitkan.
Ia sempat merasa kesulitan saat mendaftar ke aplikasi MyPertamina karena banyaknya data pribadi yang harus diisi, serta dokumen kelengkapan yang harus disiapkan cukup banyak.
Baca juga: Aplikasi MyPertamina belum diterapkan di OKU Raya Sumsel
"Menurut saya pendaftarannya agak sedikit ribet dan sangat detil sekali. Harus ada data pemilik kendaraan, data pengguna, foto pemilik kendaraan, foto KTP, foto STNK, foto kendaraan. Jadi sebaiknya persiapkan dulu data dan dokumennya sebelum mendaftar di aplikasi," ungkap Indra.
Senada, seorang ibu rumah tangga Aan berpendapat bahwa penggunaan aplikasi seperti MyPertamina bisa merepotkan konsumen saat membeli BBM bersubsidi.
Baca juga: Pertamina klaim kode QR MyPertamina akan atasi kecurangan takaran BBM
"Misalnya kalau naik motor berarti mesti buka tas dulu, lalu cari HP-nya, cari aplikasinya, itu juga kalo ada kuotanya,” kata Aan.
Sementara itu, seorang pengemudi ojek daring, Sarif, mengakui bahwa memang ada keuntungan dalam mendaftarkan data pribadi di dalam aplikasi untuk membeli BBM bersubsidi.
Selain itu, Sarif juga menyatakan tidak merasa khawatir terkait penyalahgunaan data pribadi karena diyakini tingkat keamanan dalam aplikasi tersebut sudah memadai.
Sarif mengutarakan harapannya agar saat aplikasi MyPertamina sudah benar-benar diberlakukan maka sistem pembayarannya berjalan lancar dan tidak kerap rusak.
Sebagaimana diketahui, mulai 1 Juli 2022 PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Patra Niaga mendorong masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya ke dalam laman MyPertamina sebagai syarat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, penggunaan platform ini juga merupakan upaya pencegahan terjadinya potensi penyelewengan atau kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di lapangan.