Simone Inazaghi mengakui kekalahan dari AC Milan menyakitkan
Jakarta (ANTARA) - Pelatih Inter Simone Inzaghi mengaku kekalahannya dari AC Milan saat Derby Della Madonnina di pekan ke-24 Liga Italia, Sabtu malam waktu setempat, terasa menyakitkan.
Dikutip dari situs resmi klub, Minggu, Simone Inzaghi mengatakan saat ini Inter harus tetap berpikiran jernih, sama seperti yang mereka lakukan ketika dikalahkan Lazio pada paruh musim lalu.
Menurutnya, selama 70 menit pertandingan berjalan, Inter berhasil mendominasi namun mereka gagal mencetak gol kedua dan gol penyeimbang dari Milan mempengaruhi pemainan Nerazzuri.
"Kami mendominasi selama sebagian besar pertandingan, tapi kami gagal mencetak gol kedua dan gol penyeimbang mereka sangat mempengaruhi kami. Kalah dalam derby sangat menyakitkan, tapi kami harus tetap berpikir jernih, seperti ketika kalah melawan Lazio. Pertandingan berjalan berat sebelah selama 70 menit," ujar Inzaghi.
Inzaghi mengakui kekalahan ini memberikan pelajaran kepada timnya agar tidak kehilangan bola dan fokus yang bisa mengubah situasi di pertandingan dan membawa kemenangan tipis untuk lawan mereka.
Meski terasa menyakitkan dan kecewa, Inzaghi menjelaskan usai kekalahan ini mereka menganalisis pertandingan sebelumnya dan menilai permainan yang diperagakan di pertandingan melawan Milan tidak terlalu buruk.
Pelatih asal Italia itu memahami bagaimana pentingnya derby ini dan menilai mereka tidak layak untuk kalah namun ini adalah sepak bola dan mereka perlu untuk melakukan evaluasi serta memahami kesalahan yang telah dilakukan.
"Kekalahan ini mengajari kami bahwa begitu kami kehilangan bola dan kehilangan fokus, hasil pertandingan ditentukan melalui kemenangan tipis. Kekalahan ini menyakitkan. Kami kecewa, tapi tim yang hebat harus mampu menganalisis laga seperti itu. Jika kita bermain seperti itu sepuluh kali, mungkin kita hanya akan kalah satu kali," ungkap Inzaghi.
“Kami tahu betapa pentingnya derby ini. Kami tidak layak kalah, tapi itulah sepak bola. Kami harus melakukan evaluasi dan memahami kesalahan kami. Pelajaran ini berat, tapi kami harus lebih tajam dan ke depan nanti harus mampu memastikan kemenangan dengan lebih cepat," sambungnya.
Pada pertandingan ini, Inter harus mengakui kekalahan dari AC Milan 1-2 meski sempat unggul lebih dulu melalui Ivan Perisic sebelum dibalas dua gol cepat dari Olivier Giroud di babak kedua.
Meski menelan kekalahan, Inter masih berada di puncak klasemen sementara Liga Italia dengan raihan 53 poin dari 23 pertandingan, namun hanya berselisih satu poin dari AC Milan yang menduduki peringkat kedua.
Dikutip dari situs resmi klub, Minggu, Simone Inzaghi mengatakan saat ini Inter harus tetap berpikiran jernih, sama seperti yang mereka lakukan ketika dikalahkan Lazio pada paruh musim lalu.
Menurutnya, selama 70 menit pertandingan berjalan, Inter berhasil mendominasi namun mereka gagal mencetak gol kedua dan gol penyeimbang dari Milan mempengaruhi pemainan Nerazzuri.
"Kami mendominasi selama sebagian besar pertandingan, tapi kami gagal mencetak gol kedua dan gol penyeimbang mereka sangat mempengaruhi kami. Kalah dalam derby sangat menyakitkan, tapi kami harus tetap berpikir jernih, seperti ketika kalah melawan Lazio. Pertandingan berjalan berat sebelah selama 70 menit," ujar Inzaghi.
Inzaghi mengakui kekalahan ini memberikan pelajaran kepada timnya agar tidak kehilangan bola dan fokus yang bisa mengubah situasi di pertandingan dan membawa kemenangan tipis untuk lawan mereka.
Meski terasa menyakitkan dan kecewa, Inzaghi menjelaskan usai kekalahan ini mereka menganalisis pertandingan sebelumnya dan menilai permainan yang diperagakan di pertandingan melawan Milan tidak terlalu buruk.
Pelatih asal Italia itu memahami bagaimana pentingnya derby ini dan menilai mereka tidak layak untuk kalah namun ini adalah sepak bola dan mereka perlu untuk melakukan evaluasi serta memahami kesalahan yang telah dilakukan.
"Kekalahan ini mengajari kami bahwa begitu kami kehilangan bola dan kehilangan fokus, hasil pertandingan ditentukan melalui kemenangan tipis. Kekalahan ini menyakitkan. Kami kecewa, tapi tim yang hebat harus mampu menganalisis laga seperti itu. Jika kita bermain seperti itu sepuluh kali, mungkin kita hanya akan kalah satu kali," ungkap Inzaghi.
“Kami tahu betapa pentingnya derby ini. Kami tidak layak kalah, tapi itulah sepak bola. Kami harus melakukan evaluasi dan memahami kesalahan kami. Pelajaran ini berat, tapi kami harus lebih tajam dan ke depan nanti harus mampu memastikan kemenangan dengan lebih cepat," sambungnya.
Pada pertandingan ini, Inter harus mengakui kekalahan dari AC Milan 1-2 meski sempat unggul lebih dulu melalui Ivan Perisic sebelum dibalas dua gol cepat dari Olivier Giroud di babak kedua.
Meski menelan kekalahan, Inter masih berada di puncak klasemen sementara Liga Italia dengan raihan 53 poin dari 23 pertandingan, namun hanya berselisih satu poin dari AC Milan yang menduduki peringkat kedua.