AS bagian timur hadapi kemungkinan 'badai bom' salju dan angin

id Amerika Serikat,badai di AS,badai musim dingin,musim dingin AS,badai bom,topan bom

AS bagian timur hadapi  kemungkinan 'badai bom' salju dan angin

Julia dan Danielle Vrasure bermain dengan anjing mereka, Archie saat badai salju di dekat Mahkamah Agung AS, Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat, Selasa (4/1/2022). Badai musim dingin membawa salju dan angin kencang ke beberapa negara bagian AS timur dan selatan yang mengakibatkan ratusan ribu orang tak mendapat aliran listrik dan kantor-kantor pemerintah federal di Washington DC ditutup. ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner/rwa.

Los Angeles (ANTARA) - Amerika Serikat bagian timur, dari Tennessee hingga New York, menghadapi angin kencang dan salju yang lebih lebat yang kemungkinan menyebabkan "badai bom" pertama musim dingin 2022 di kawasan itu.

Laporan itu disampaikan oleh layanan prakiraan cuaca AccuWeather pada Kamis (6/1).

Badai atau topan bom adalah peristiwa cuaca yang intens di mana tekanan udara turun dengan cepat sehingga menyebabkan hujan lebat dan menghasilkan angin kencang.

Curah salju terberat bergeser ke wilayah Maryland, Virginia, North Carolina, dan Tennessee pada Kamis malam (6/1).

Salju hingga setebal 3 inci (sekitar 7,5 cm) diperkirakan akan turun di ibu kota AS--Washington, yang merupakan badai salju kedua dalam sepekan.

Kota New York diperkirakan mengalami turun salju hingga mencapai ketebalan 6 inci (15,24 cm) pada Jumat, kata Accuweather.

Menurut layanan prakiraan cuaca nasional AS itu, sejumlah peringatan badai musim dingin ada di sebagian besar wilayah pantai Timur Laut, dengan hujan salju lebat diperkirakan akan terjadi ke arah utara sejauh negara bagian Maine jika badai menguat cukup cepat.

"Semakin jauh ke utara, semakin besar akumulasi salju," kata Kepala Kepala Ahli Video Meteorologi AccuWeather, Bernie Rayno.

Awal pekan ini, badai musim dingin menghasilkan salju lebat dan angin kencang di sebagian besar wilayah AS bagian tenggara dan Atlantik tengah.

Badai musim dingin itu memaksa sekolah-sekolah untuk tutup, menghentikan penerbangan, dan memutus aliran listrik bagi ribuan orang.

Sumber: Reuters