Sambas (ANTARA) - Wakil Bupati Sambas, Kalimantan Barat Farur Rofi resmi membuka Festival Sagu yang bertajuk “Kenyang Tidak Harus Nasi” di Desa Sebangun, Kecamatan Sebawi 13-14 November 2021 dan hal itu sebagai upaya mengangkat potensi desa dan wisata.
“Festival Sagu di Sebangun ini dalam rangka promosi kegiatan diversifikasi pangan lokal. Ini adalah momentum yang baik menunjukkan bahwa masyarakat desa sudah mulai kreatif. Saya ingin kearifan lokal seperti ini harus terus digali dan yang sudah terekspose harus dikembangkan semaksimal mungkin,” ujarnya di Sebangun, Sabtu.
Ia menambahkan bahwa masyarakat desa harus memiliki ide-ide kreatif dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada untuk menciptakan sebuah destinasi wisata sehingga dapat meningkatkan sektor ekonomi masyarakat.
“Dengan adanya Festival Sagu ini, saya harap bisa berlanjut sebagai agenda rutin. Bersama saya ada Kepala Dinas Pariwisata, saya sudah sampaikan ke beliau, nanti Festival Sagu di Desa Sebangun ini dimasukkan dalam kalender pariwisata tahunan Kabupaten Sambas,” katanya..
Fahrur Rofi mengatakan, potensi sagu di Desa Sebangun sangat luar biasa. Dia sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian bagaimana ke depan, potensi sagu di Sebangun bisa dilestarikan sehingga Festival Sagu bisa terus berkelanjutan.
“Memaksimalkan potensi sagu ini tidak hanya pekerjaan pemerintah saja, tapi kita semua harus saling bersinergi. Potensi pariwisata di Sambas sangat luar biasa, mudah sebenarnya mendapatkan penghasilan dengan memanfaatkan itu, tapi dengan catatan kita harus kompak,” katanya.
Fahrur Rofi mengatakan, pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh Desa Sagu dijadikan pusat destinasi wisata sagu. Baik itu wisata kuliner maupun budaya seperti Festival Sagu. Dia melihat, sagu memang cocok dikembangkan di Sebangun.
“Saya lihat di sini banyak produk olahan dari sagu, saya sudah sampaikan ke Kadis Kumindag, itu harus dimaksimalkan. Hari ini kita harus buktikan bahwa Sebangun bisa menjadi desa paling unggul di Kecamatan Sebawi,” katanya.
Terakhir Fahrur Rofi berpesan, agar Kepala Desa Sagu selalu berkoordinasi dengan Pemda Sambas terkait apapun yang menjadi kendala yang dihadapi di lapangan dalam pengembangan potensi di desa.