Dua pelukis Indonesia pamerkan karya di Italia
Jakarta (ANTARA) - Dua pelukis Indonesia, Tondi Hasibuan dan Cira Bhang, berpartisipasi pada XIII Florence Biennale Contemporary Art and Design yang diselenggarakan di Fortezza da Basso Firenze, Italia, pada 23-31 Oktober 2021.
Keduanya menampilkan enam lukisan yang masing-masing berjudul Rainbow on My Mind, Dream, TheQueen,dan The King karya Tondi Hasibuan, serta Blue Venus dan Above the Treetopskarya Cira Bhang, kata KBRI Roma dalam keterangan tertulis, yang diterima Senin.
Pameran bertema “Eternal Feminine - Eternal Change. Concepts of Femininity in Contemporary Art and Design” itu dibuka oleh Gubernur Toscana Eugenio Giani, Wali Kota Firenze Dario Nardella, dan Presiden Florence Biennale Pascuale Celona).
Wakil Kepala Perwakilan RI (Wakeppri) di Roma Lefianna Hartati Ferdinandus turut hadir dalam pembukaan pameran seni itu, yang diikuti sekitar 150 tamu undangan dari berbagai kalangan.
Pameran tersebut diikuti lebih dari 400 seniman terdiri dari pelukis, fotografer, desainer, seni digital, dan seniman lainnya dari sekitar 60 negara.
Gubernur Toscana dan Wali Kota Firenze pada saat pertemuan dengan Wakeppri Roma dan kedua seniman Indonesia menyampaikan apresiasi atas partisipasi Indonesia.
“Pemerintah Kota Firenze sangat mendukung penguatan kegiatan seni budaya antarnegara seperti (pameran) ini. Kami memiliki hubungan yang baik dengan Indonesia, dan berharap kerja sama tersebut dapat semakin kuat di masa mendatang,” kata Wali Kota Dario Nardella, seperti dikutip dalam keterangan KBRI Roma.
Sementara itu, Direktur XIII Florence Biennale Jacopo Celona mengatakan dengan semakin baiknya situasi pascapandemi COVID-19, partisipasi secara fisik dengan kehadiran para seniman dan karyanya dalam pameran itu menjadi sangat penting, tentu dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan.
“XIII Florence Biannale ini pun juga dapat diakses secara daring oleh publik. Saya berharap semakin banyak seniman Indonesia dapat ikut serta dalam pameran Florence Biennaledi masa mendatang,” kata Celona, yang dikutip KBRI Roma.
Karya Tondi Hasibuan beraliran modern art yang expresionisme dan neo cubist, sedangkan Cira Bhang yang saat ini bermukim di Prancis, membuat karya beraliran abstract.
Kedua seniman tersebut telah mengikuti berbagai contemporary art exhibition di berbagai negara termasuk Italia, Inggris, Australia, dan Prancis.
Kegiatan Florence Biennale merupakan pameran seni kontemporer yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak 1997.
Para seniman yang berpartisipasi terlebih dahulu diseleksi oleh tim kurator pameran yang ditunjuk oleh panitia kegiatan.
Hingga saat ini, terdapat tiga seniman kontemporer Indonesia yang telah berpartisipasi dalam Florence Biennale yaitu Heri Dono, Tondi Hasibuan, dan Cira Bhang.
Setelah berpartisipasi pada kegiatan XIII Florence Biennale, Tondi Hasibuan akan melakukan pameran solo di Art Gallery Rossocinabro Roma pada 2-6 November 2021.
Keduanya menampilkan enam lukisan yang masing-masing berjudul Rainbow on My Mind, Dream, TheQueen,dan The King karya Tondi Hasibuan, serta Blue Venus dan Above the Treetopskarya Cira Bhang, kata KBRI Roma dalam keterangan tertulis, yang diterima Senin.
Pameran bertema “Eternal Feminine - Eternal Change. Concepts of Femininity in Contemporary Art and Design” itu dibuka oleh Gubernur Toscana Eugenio Giani, Wali Kota Firenze Dario Nardella, dan Presiden Florence Biennale Pascuale Celona).
Wakil Kepala Perwakilan RI (Wakeppri) di Roma Lefianna Hartati Ferdinandus turut hadir dalam pembukaan pameran seni itu, yang diikuti sekitar 150 tamu undangan dari berbagai kalangan.
Pameran tersebut diikuti lebih dari 400 seniman terdiri dari pelukis, fotografer, desainer, seni digital, dan seniman lainnya dari sekitar 60 negara.
Gubernur Toscana dan Wali Kota Firenze pada saat pertemuan dengan Wakeppri Roma dan kedua seniman Indonesia menyampaikan apresiasi atas partisipasi Indonesia.
“Pemerintah Kota Firenze sangat mendukung penguatan kegiatan seni budaya antarnegara seperti (pameran) ini. Kami memiliki hubungan yang baik dengan Indonesia, dan berharap kerja sama tersebut dapat semakin kuat di masa mendatang,” kata Wali Kota Dario Nardella, seperti dikutip dalam keterangan KBRI Roma.
Sementara itu, Direktur XIII Florence Biennale Jacopo Celona mengatakan dengan semakin baiknya situasi pascapandemi COVID-19, partisipasi secara fisik dengan kehadiran para seniman dan karyanya dalam pameran itu menjadi sangat penting, tentu dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan.
“XIII Florence Biannale ini pun juga dapat diakses secara daring oleh publik. Saya berharap semakin banyak seniman Indonesia dapat ikut serta dalam pameran Florence Biennaledi masa mendatang,” kata Celona, yang dikutip KBRI Roma.
Karya Tondi Hasibuan beraliran modern art yang expresionisme dan neo cubist, sedangkan Cira Bhang yang saat ini bermukim di Prancis, membuat karya beraliran abstract.
Kedua seniman tersebut telah mengikuti berbagai contemporary art exhibition di berbagai negara termasuk Italia, Inggris, Australia, dan Prancis.
Kegiatan Florence Biennale merupakan pameran seni kontemporer yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak 1997.
Para seniman yang berpartisipasi terlebih dahulu diseleksi oleh tim kurator pameran yang ditunjuk oleh panitia kegiatan.
Hingga saat ini, terdapat tiga seniman kontemporer Indonesia yang telah berpartisipasi dalam Florence Biennale yaitu Heri Dono, Tondi Hasibuan, dan Cira Bhang.
Setelah berpartisipasi pada kegiatan XIII Florence Biennale, Tondi Hasibuan akan melakukan pameran solo di Art Gallery Rossocinabro Roma pada 2-6 November 2021.