Amsterdam (ANTARA) - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Senin (18/10) mengatakan mulai mengevaluasi kemungkinan penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech pada anak-anak berusia 5-11 tahun.
Pfizer dan mitranya asal Jerman BioNTech pekan lalu mengajukan data yang mendukung penggunaan vaksin COVID-19 buatan mereka di kalangan anak.
Vaksin tersebut didapati mampu menghasilkan respons imun yang kuat pada usia 5-11 tahun dalam uji klinis yang melibatkan 2.268 partisipan, kata perusahaan pada September.
EMA mengatakan akan mengevaluasi data vaksin itu, yang disebut Comirnaty, termasuk hasil studi klinis yang masih berlangsung.
Vaksin Pfizer-BioNTech saat ini tidak diizinkan untuk digunakan pada kelompok usia di bawah 11 tahun. Namun, Cominarty sudah diperbolehkan penggunaannya pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas di Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Meski anak-anak tidak terlalu rentan terhadap penyakit COVID-19 secara parah, mereka mampu menularkan virus tersebut ke orang lain, termasuk berbagai kalangan rentan yang lebih berisiko terpapar hingga menjadi sakit parah.
Pendapat komite obat-obatan manusia EMA akan diteruskan kepada Komisi Eropa sebagai penentu keputusan terakhir mengenai masalah tersebut.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Uni Eropa desak Israel untuk tidak lakukan operasi militer di Rafah
Jumat, 19 April 2024 11:45 Wib
EU kutuk veto Rusia terhadap draf resolusi DK PBB terkait sanksi Korut
Jumat, 29 Maret 2024 18:50 Wib
Houthi Yaman dan Uni Eropa bahas keamanan Laut Merah
Kamis, 22 Februari 2024 13:09 Wib
Uni Afrika larang perdagangan kulit keledai
Selasa, 20 Februari 2024 11:08 Wib
Barat di antara Perang Ukraina danPerang Gaza
Selasa, 5 Desember 2023 11:47 Wib
Indonesia tolak diskriminasi sawit dalam EUDR di depan NGO Uni Eropa
Rabu, 31 Mei 2023 11:30 Wib
Perdana Menteri Netanyahu: Damai dengan Arab Saudi akan akhiri konflik Arab-Israel
Kamis, 23 Februari 2023 12:08 Wib
Uni Eropa serukan percepatan aturan modal kripto bank
Selasa, 21 Februari 2023 7:13 Wib