Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pussains LAPAN M Zam-zam N mengatakan Gerhana Bulan Total (GBT) pada Rabu (26/5) merupakan fenomena langka karena bersamaan dengan Hari Raya Waisak.
"Gerhana bulan merah super di tahun ini enggak ada lagi. Ini termasuk langka. Besok itu bertepatan dengan Hari Raya Waisak, karenanya jadi lebih langka lagi," kata Zam-zam di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan periode gerhana bulan merah super yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak berikutnya mungkin baru bisa disaksikan lagi setelah ratusan tahun.
Dirinya menyebutkan sekitar 190 tahun jika bertepatan dengan Hari Raya Tri Suci Waisak.
GBT akan terjadi bertepatan dengan detik-detik Waisak pada 15 suklapaksa (paroterang) Waisaka 2565 Era Buddha yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13 WIB dengan jarak 357,461 kilometer (km) dari Bumi.
Gerhana akan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia dari arah Timur-Tenggara tanpa menggunakan alat bantu optik apapun, terletak di dekat konstelasi Scorpius. Dengan durasi fase total gerhana yang cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik.
Secara ilmiah, ia mengatakan adanya gerhana bulan juga menjadi pembuktian bahwa pengetahuan manusia terhadap posisi benda-benda langit itu benar adanya. Peneliti atau astronom mampu memprediksi keberadaan benda-benda langit, karena pergerakannya sudah pasti dan benar adanya.
"Ada keteraturan dalam dinamika benda-benda langit, khususnya pergerakan Matahari, Bulan dan Bumi," kata Zam-zam.
Ia menantang masyarakat untuk membuktikannya dengan melihat apakah detik-detik peristiwa gerhana bulan merah super yang besok terjadi sesuai prediksi para peneliti atau astronom.
"Kita buktikan saja nanti, (prediksi) yang kita punya apakah benar tepat peristiwanya di pukul 18.18 WIB. Itu salah satu bukti ilmiah dari fenomena gerhana ini," ujar dia.
GBT yang terjadi pada Rabu (26/5) sangat spesial karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi. Sehingga satelit alami Bumi itu akan tampak merah karena pembiasan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi, sehingga GBT kali ini disebut Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.
Berita Terkait
Fakta menarik fenomena gerhana bulan hingga mazda CX-3 masih dijual
Kamis, 27 Mei 2021 11:00 Wib
Peneliti kuak keistimewaan gerhana bulan total Super Blood Moon
Rabu, 26 Mei 2021 16:20 Wib
BMKG: Puncak gerhana bulan di Jambi pukul 18.18 WIB
Rabu, 26 Mei 2021 16:17 Wib
Pasifik bersiap untuk pertunjukan angkasa "super blood moon"
Rabu, 26 Mei 2021 16:11 Wib
Sejumlah hal menarik tentang gerhana bulan total
Rabu, 26 Mei 2021 15:11 Wib
BMKG ingatkan masyarakat waspada banjir rob di wilayah pesisir
Rabu, 26 Mei 2021 12:35 Wib
BMKG prakirakan fenomena Super Blood Moon berpotensi banjir rob
Selasa, 25 Mei 2021 23:38 Wib
Super Blood Moon 26 Mei fase gerhana di sejumlah lokasi di Indonesia
Jumat, 21 Mei 2021 11:30 Wib