Disbudpar Sumsel dorong desa kembangkan ekowisata

id Disbudpar sumsel kembangkan ekowisata, ekowisata, kembangkan desa wisata, desa didorong kembangkan ekowisata, ekowisata terus dikembangkan

Disbudpar Sumsel dorong desa kembangkan ekowisata

Wisata alam (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan  berupaya mendorong masyarakat dan kepala desa  di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat mengembangkan ekowisata.

"Desa yang tersebar di sejumlah daerah dalam provinsi ini memiliki banyak potensi wisata,  jika dikembangkan atau dikemas menjadi ekowisata  bisa menjadi daya tarik  wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara berkunjung ke desa," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal di Palembang, Sabtu.

Menurut dia,  untuk mengembangkan ekowisata, bisa mencontoh  desa wisata warna warni Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel  yang meraih juara II kategori Ekowisata  Terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) award 2020.

Desa Burai meraih juara ll, setelah bersaing masuk dalam tiga besar  nominasi Ekowisata Terpopuler di ajang API Award 2020, yang diselenggarakan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) pada  20 Mei 2021.

Keberhasilan Kepala Desa Burai, Erik Asrillah menggerakkan pemuda  memanfaatkan potensi desa akan dijadikan contoh  kepada kepala desa lainnya dalam provinsi yang memiliki 17 kabupaten/kota itu untuk memanfaatkan potensi desa mereka menjadi ekowisata.

Untuk mendorong pengembangan ekowisata, pihaknya bersama dinas pariwisata kabupaten/kota di provinsi setempat melakukan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat terutama pemuda desa, katanya

Dia menjelaskan, ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial,  budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Dengan mengembangkan ekowisata dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan budaya.

Kemudian  memberi dampak positif terutama pada ekonomi  masyarakat desa karena bisa dikembangkan ekonomi kreatif seperti  kegiatan usaha makanan dan cenderamata, serta penginapan dan jasa lainnya, kata Aufa.