Jakarta (ANTARA) - Pakar kuliner William Wongso berbagi tips membawa buah tangan berupa masakan Indonesia untuk dibawa ke luar negeri. Membawa buah tangan untuk rekan atau sanak saudara yang sedang berada di luar negeri perlu perhatian khusus karena tidak semua negara bisa dengan mudah menerima, misalnya Australia yang cukup ketat.
“Apalagi jika ada yang mengandung protein. Tapi jika sesuatu yang dimasak dan sudah dalam kemasan jadi lebih mudah untuk dibawa. Jadi untuk bumbu-bumbu, saya selalu bawa dari Indonesia untuk acara-acara gastronomy diplomacy," kata William Wongso dalam siaran resmi, dikutip Senin.
Kemudian untuk orang yang akan pergi lama meninggalkan Indonesia, William Wongso menyarankan untuk membawa masakan Indonesia dalam kemasan. "Salah satunya ya membawa Pawon Om Will, juga bisa bawa sambal-sambal botolan yang tahan lama, tapi tergantung regulasinya negaranya. Masing-masing negara punya peraturan terkait makanan yang layak dikonsumsi," katanya.
William Wongso baru menghadirkan lauk siap makan bernama Pawon Om Will (POW) yang dikemas praktis dan diharap bisa membantu melestarikan kuliner yang merupakan bagian dari budaya Indonesia.
Lewat lauk siap makan Pawon Om Will, William Wongso ingin memperkenalkan dan melestarikan masakan khas Nusantara di kancah Internasional, dan mengubah persepsi yang sudah ada di masyarakat bahwa makanan Indonesia repot dan tidak sehat. Dia berharap semakin banyak orang yang lebih mengenal dan mencintai makanan Indonesia.
“Lauk siap makan Pawon Om Will adalah cara saya memperkenalkan kuliner Indonesia kepada generasi muda Indonesia dan juga pada dunia. Saya ingin mereka bisa menikmati kekayaan rasa negeri ini dengan mudah dan tanpa khawatir,” kata Wiliam.
Dia mengembangkan resep-resep dengan bahan serta cara pengolahan yang halal dan alami, termasuk pengganti santan FiberCreme, yang tinggi serat, rendah gula, dan mengandung nol miligram kolesterol.
Proses pengemasan secara retort (sterilisasi produk dengan pemanasan) berfungsi membunuh bakteri sehingga produk POW bisa bertahan di suhu ruang hingga satu tahun meski tanpa bahan pengawet. Namun, rasa autentik dan kandungan gizinya tetap terjaga.
Proses ini juga memungkinkan POW bisa dikonsumsi langsung tanpa harus dimasak. Sehingga, POW bisa dengan mudah dibawa sebagai oleh-oleh khas Indonesia, serta bisa dikonsumsi kapan pun.
Selama ini dirinya mengembangkan resep dengan cara memilih secara cermat bahan terbaik dan sehat.
“Dan itu saya praktikkan untuk membuat lauk siap makan POW sehingga bisa dibawa kemana-mana, disimpan dalam waktu lama, dan dinikmati sewaktu-waktu,” sambungnya.
POW yang hadir dalam tiga varian ayam bumbu bali, opor ayam, dan rendang ayam ini dikemas dalam kemasan praktis 100 gram. Ke depannya direncanakan ada pengembangan untuk produk sambal dan bumbu pasta.
Lauk siap makan POW sudah mulai dipasarkan secara daring melalui e-commerce dan order web, dan segera masuk ke pasar modern. Selain itu, lauk siap makan POW juga bisa didapatkan melalui reseller yang ada di Jabodetabek, Karawang, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Semarang. POW juga telah diekspor ke USA dan Turki untuk memenuhi permintaan pecinta masakan Indonesia yang ada di negara tersebut.
“Lauk siap makan POW bisa jadi pilihan untuk dibawa bepergian, oleh-oleh dari Indonesia, atau stok makanan sehat dan praktis di rumah,” tutup dia.
Berita Terkait
Jessica bebas, sudah tidak ada kebencian lagi di hati
Minggu, 18 Agustus 2024 19:22 Wib
Lemkapi: Kasus Mirna sudah selesai dan berkekuatan hukum tetap
Senin, 9 Oktober 2023 10:28 Wib
William Wongso pentingnya edukasi keragaman teh Indonesia
Kamis, 14 November 2019 17:53 Wib
Pakar kuliner William Wongso cicipi rendang
Minggu, 28 Juli 2019 2:28 Wib
Indonesia promosi kuliner di festival Europalia di Brusel
Senin, 6 November 2017 9:04 Wib
Kasasi Jessica Wongso ditolak
Kamis, 22 Juni 2017 6:58 Wib
Andrie Wongso: Senam S3 bisa jadi terapi
Minggu, 12 Maret 2017 11:32 Wib
KY terus pantau proses peradilan Jessica
Jumat, 28 Oktober 2016 14:14 Wib