Sampit (ANTARA) - Dua kakak adik warga Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah terluka akibat diserang buaya muara saat mencari kerang.
"Yang luka itu kakak yaitu Isnawati (30), sedangkan adiknya (Rama) luka kena cakar buaya. Untungnya warga lainnya cepat menolong dan buayanya juga tidak terlalu besar sehingga saat itu buayanya juga kabur," kata Kepala Desa Lampuyang, Muksin di Sampit, Senin.
Menurut Muksin, selama ini sebagian masyarakat desa setempat berprofesi sebagai pencari kerang di muara Sungai Lampuyang. Warga biasanya mencari kerang saat sungai surut, saat ini air surut pada sore hingga malam hari.
Saat menjalankan pekerjaan pada Minggu (27/9) sekitar pukul 19.00 WIB, kedua kakak beradik itu turun mencari kerang ke muara sungai dekat pantai. Kemunculan buaya memang sudah sering terjadi, namun selama ini buaya tidak sampai naik ke pinggir dekat lokasi warga biasanya mencari kerang.
Saat itu awalnya adik korban yang sempat diserang buaya dan cakaran satwa buas itu sempat mengenai tubuh. Untungnya saat itu sang adik sempat menyelamatkan diri dan kabur menuju pantai.
Nahas dialami korban saat mendatangi sang adik. Di tengah jalan yang berlumpur, dia diserang buaya muara yang panjangnya diperkirakan sekitar 1,5 meter.
Ibu dua anak itu digigit di bagian kaki dan sempat hendak ditarik ke dalam sungai. Korban berteriak sehingga warga sesama pencari kerang yang melihat kejadian itu langsung menolong menyelamatkan, sementara buaya langsung menghilang ke dalam sungai.
Akibat kejadian itu, korban menderita sejumlah luka di kaki bekas gigitan buaya. Korban langsung dievakuasi untuk diobati.
"Sebenarnya warga kami ini sudah terbiasa melihat kemunculan buaya, bahkan ada yang lebih dari 10 meter. Kalau mau melihat, tunggu saja saat malam pasti banyak muncul. Mungkin saat itu buayanya lapar sehingga menyerang. Saat ini habitatnya mungkin sudah rusak akibat sungai diduga semakin tercemar sehingga buaya makin kesulitan mencari makan dan akhirnya menyerang manusia," ujar Muksin.
Menurut Muksin, ini merupakan kejadian kedua insiden buaya menyerang warga pencari kerang. Juni lalu, seorang pria pencari kerang juga diserang buaya, namun berhasil selamat.
Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah mengatakan, pihaknya segera turun ke lokasi insiden sambaran buaya tersebut.
"Kalau dilihat dari foto luka bekas gigitannya, itu buaya muara. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap serangan buaya. Hindari lokasi-lokasi rawan kemunculan buaya, khususnya pada senja hingga subuh," demikian Muriansyah.
Berita Terkait
BMKG: Gempa Kotim tidak berpotensi menyebabkan tsunami
Senin, 30 Oktober 2023 14:27 Wib
Jasad petani sawit ditemukan di dasar sungai
Sabtu, 4 Juni 2022 11:49 Wib
Korban banjir di Kotim mengharapkan bantuan air bersih
Selasa, 31 Mei 2022 8:16 Wib
Pemerintah diminta dukung kebangkitan usaha rotan
Selasa, 31 Mei 2022 7:59 Wib
Warga dikagetkan buaya berjemur di sungai
Sabtu, 19 Februari 2022 19:33 Wib
Satpol PP kaget lihat ada mobil di rumah keluarga pengemis
Sabtu, 29 Januari 2022 7:37 Wib
Seorang Kakek hilang di Sungai Cempaga Kotim setelah perahunya tenggelam
Kamis, 18 November 2021 20:46 Wib
Dewan Adat Dayak diminta tingatkan pemahaman hukum adat warga
Kamis, 4 November 2021 19:32 Wib