Separuh kasus positif COVID-19 di Sumsel sembuh
Alhamdulillah, hari (Minggu) ini Sumsel mendapat 53 tambahan kasus sembuh, yakni dari Palembang (17 orang), Lubuklinggau (16), Musi Rawas (11), Banyuasin (tiga), OKU (tiga), serta OKU Timur, Empat Lawang, dan OKI masing-masing satu orang
Palembang (ANTARA) - Hampir separuh warga Sumatera Selatan, yang terkonfirmasi positif penyakit COVID-19 dinyatakan sembuh, meski masih terdapat penambahan kasus baru dari 14 kabupaten dan kota.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Nur Purwoko Widodo, di Palembang, Minggu, mengatakan total kasus sembuh mencapai 636 orang atau terakumulasi sebanyak 45,6 persen dari 1.396 kasus positif yang tercatat hingga 14 Juni 2020.
"Alhamdulillah, hari (Minggu) ini Sumsel mendapat 53 tambahan kasus sembuh, yakni dari Palembang (17 orang), Lubuklinggau (16), Musi Rawas (11), Banyuasin (tiga), OKU (tiga), serta OKU Timur, Empat Lawang, dan OKI masing-masing satu orang," ujarnya.
Namun, kasus meninggal juga bertambah empat orang sehingga total menjadi 55 orang atau terakumulasi empat persen dan mencapai ambang batas maksimal rata-rata kematian di dunia.
Sementara kasus positif COVID-19 pada hari ini bertambah 70 kasus, kata dia, dari Kota Palembang (59 kasus), Banyuasin (tiga kasus), Musi Banyuasin (dua kasus), OKI (dua kasus), serta Muara Enim, OKU Timur, Ogan Ilir, dan PALI masing-masing satu kasus.
Baca juga: Update 14 Juni: Warga Sumsel positif terinfeksi COVID-19 kembali bertambah 70 orang
Total kasus sembuh dan meninggal dinyatakan selesai berjumlah 691 kasus, sehingga jika dikurangi dari seluruh konfirmasi positif maka kasus aktif dalam penanganan di Sumsel berjumah 705 kasus.
Sebanyak 705 kasus aktif tersebut menyebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 512 kasus, disusul Banyuasin (zona merah) 54 kasus, OKU (zona merah) 10 kasus, dan Lubuklinggau (zona merah) 21 kasus.
Lalu, zona kuning yakni Kabupaten OKI (38 kasus), Ogan Ilir (19 kasus), Musi Banyuasin (16 kasus), PALI (10 kasus), Muara Enim (sembilan kasus), OKU Timur (lima kasus), Lahat (tiga kasus), Musi Rawas (tiga kasus), serta OKU Selatan dan Prabumulih masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Tambahan kasus sembuh juga membuat Empat Lawang berhasil mencatatkan 0 kasus dan kembali ke zona hijau setelah satu-satunya kasus positif dinyatakan sembuh, kabupaten di perbatasan Sumsel-Bengkulu itu pertama kali mengumumkan kasus pada 24 Mei atau menjadi zona kuning hanya kurun 22 hari.
Baca juga: Kemenparekraf bantu 10.000 pekerja pariwisata terdampak COVID-19 di Sumsel
Kondisi Empat Lawang berbanding terbalik dengan Kabupaten PALI yang terus menunjukkan peningkatan kasus, padahal dua wilayah tersebut mengumumkan kasus pertama hanya terpaut dua hari, yakni pada 24 Mei (Empat Lawang) dan 26 Mei (PALI).
Meski demikian, Gugus Tugas Sumsel mengingatkan bahwa status warna zona hanyalah penanda bahwa wilayah tersebut 0 kasus aktif, jika ditemukan kembali warga yang positif COVID-19 maka statusnya dapat kembali naik ke kuning.
"Di mana pun berada tetaplah gunakan masker dan menjaga jarak, pemerintah masih berjuang menangani COVID-19 agar segera mereda, maka dukungan masyarakat sangat penting agar bisa sama-sama keluar dari krisis pandemi ini," kata Nur menambahkan.
Baca juga: Penurunan zona COVID-19 di Sumsel bukan hasil final
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Nur Purwoko Widodo, di Palembang, Minggu, mengatakan total kasus sembuh mencapai 636 orang atau terakumulasi sebanyak 45,6 persen dari 1.396 kasus positif yang tercatat hingga 14 Juni 2020.
"Alhamdulillah, hari (Minggu) ini Sumsel mendapat 53 tambahan kasus sembuh, yakni dari Palembang (17 orang), Lubuklinggau (16), Musi Rawas (11), Banyuasin (tiga), OKU (tiga), serta OKU Timur, Empat Lawang, dan OKI masing-masing satu orang," ujarnya.
Namun, kasus meninggal juga bertambah empat orang sehingga total menjadi 55 orang atau terakumulasi empat persen dan mencapai ambang batas maksimal rata-rata kematian di dunia.
Sementara kasus positif COVID-19 pada hari ini bertambah 70 kasus, kata dia, dari Kota Palembang (59 kasus), Banyuasin (tiga kasus), Musi Banyuasin (dua kasus), OKI (dua kasus), serta Muara Enim, OKU Timur, Ogan Ilir, dan PALI masing-masing satu kasus.
Baca juga: Update 14 Juni: Warga Sumsel positif terinfeksi COVID-19 kembali bertambah 70 orang
Total kasus sembuh dan meninggal dinyatakan selesai berjumlah 691 kasus, sehingga jika dikurangi dari seluruh konfirmasi positif maka kasus aktif dalam penanganan di Sumsel berjumah 705 kasus.
Sebanyak 705 kasus aktif tersebut menyebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 512 kasus, disusul Banyuasin (zona merah) 54 kasus, OKU (zona merah) 10 kasus, dan Lubuklinggau (zona merah) 21 kasus.
Lalu, zona kuning yakni Kabupaten OKI (38 kasus), Ogan Ilir (19 kasus), Musi Banyuasin (16 kasus), PALI (10 kasus), Muara Enim (sembilan kasus), OKU Timur (lima kasus), Lahat (tiga kasus), Musi Rawas (tiga kasus), serta OKU Selatan dan Prabumulih masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Tambahan kasus sembuh juga membuat Empat Lawang berhasil mencatatkan 0 kasus dan kembali ke zona hijau setelah satu-satunya kasus positif dinyatakan sembuh, kabupaten di perbatasan Sumsel-Bengkulu itu pertama kali mengumumkan kasus pada 24 Mei atau menjadi zona kuning hanya kurun 22 hari.
Baca juga: Kemenparekraf bantu 10.000 pekerja pariwisata terdampak COVID-19 di Sumsel
Kondisi Empat Lawang berbanding terbalik dengan Kabupaten PALI yang terus menunjukkan peningkatan kasus, padahal dua wilayah tersebut mengumumkan kasus pertama hanya terpaut dua hari, yakni pada 24 Mei (Empat Lawang) dan 26 Mei (PALI).
Meski demikian, Gugus Tugas Sumsel mengingatkan bahwa status warna zona hanyalah penanda bahwa wilayah tersebut 0 kasus aktif, jika ditemukan kembali warga yang positif COVID-19 maka statusnya dapat kembali naik ke kuning.
"Di mana pun berada tetaplah gunakan masker dan menjaga jarak, pemerintah masih berjuang menangani COVID-19 agar segera mereda, maka dukungan masyarakat sangat penting agar bisa sama-sama keluar dari krisis pandemi ini," kata Nur menambahkan.
Baca juga: Penurunan zona COVID-19 di Sumsel bukan hasil final