Palembang (ANTARA) - Kasus aktif COVID-19 di Sumatera Selatan mengalami penurunan dari 703 menjadi 684 kasus karena terjadi penambahan sembuh dari penyakit tersebut yang cukup signifikan, meskipun positif masih bertambah 42 orang pada 11 Juni 2020.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, dr Zen Ahmad, Kamis, mengatakan warga Sumsel yang positif COVID-19 secara keseluruhan berjumlah 1.271 kasus, namun 587 kasus dinyatakan sudah selesai penanganan.
"Sampai saat ini ada 539 kasus sudah sembuh dan 48 kasus meninggal dunia sehingga total 587 kasusnya ditutup, maka kasus aktif tersisa 684 kasus," ujarnya di Palembang.
Menurut dia tambahan 42 kasus positif pada hari ini berasal dari Kota Palembang (21 kasus), Lubuk Linggau (enam kasus), Banyuasin (enam kasus), Musi Rawas (lima kasus), Muara Enim (tiga kasus), dan Ogan Ilir (satu kasus).
Baca juga: Angka reproduksi efektif penularan COVID-19 di Kota Palembang masih 1,2
Baca juga: Ini kondisi peta sebaran COVID-19 terbaru di Sumsel
Sedangkan tambahan kasus sembuh mencatatkan rekor harian terbanyak yakni 61 orang, terdiri dari Palembang (25 orang), Ogan Ilir (15 orang), Prabumulih (11 orang), Musi Rawas (delapan orang), serta Musi Banyuasin dan Banyuasin masing-masing satu orang.
Total 539 kasus sembuh hingga saat ini terakumulasi 42,2 persen dari total kasus dan termasuk capaian paling tinggi, jauh lebih tinggi dari akumulasi kasus meninggal yang hannya 4 persen (48 kasus).
"Dengan tinginya pasien sembuh artinya penatalaksanaan dan pengobatan kasus sudah berjalan semakin baik, kapasitas pemeriksaan laboratorium uji usap (swab) juga terus bertambah dan mendorong tingginya angka kesembuhan," tambahnya.
Baca juga: Kota Pagar Alam dan Muratara kembali jadi zona hijau, padahal kasus COVID-19 masih terjadi penambahan
Baca juga: Cegah COVID-19, Sumsel pantau pendatang melalui aplikasi daring
Kendati demikian ia meminta masyarakat tetap mematuhi protokol pencegahan COVID-19 karena pelacakan kasus di berbagai wilayah masih dilakukan, selain itu kepatuhan terhadap protokol untuk menjaga Sumsel dari potensi gelombang kedua COVID-19.
"Beberapa hari terakhir angka kurva kita mendatar, mudah-mudahan bisa turun ke bawah dan berharap jangan sampai ada gelombang kedua," kata dr Zen menjelaskan.