Bulog pastikan stok beras Sumsel mencukupi hingga empat bulan

id berat,bulog,corona,COVID-19,virus,gula

Bulog pastikan stok beras Sumsel mencukupi hingga empat bulan

Pekerja memeriksa tumpukan karung berisi beras di gudang milik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) milik Perum Bulog Divre Sumsel-Babel di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (12/4). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww/17.)

Stok ini untuk operasi pasar, masyarakat yang memiliki kartu sembako (Bantuan Pangan Nontunai), dan ASN (aparatur sipil negara) di Sumsel
Palembang (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung memastikan stok beras di gudangnya akan mencukupi kebutuhan di Sumsel hingga empat bulan ke depan.

Wakil Pimpinan Bulog Sumsel Babel Yudi Wijaya di Palembang, Rabu, mengatakan saat ini stok beras mencapai 23.000 ton dan bisa menjaga ketahanan pangan di provinsi itu.

“Stok ini untuk operasi pasar, masyarakat yang memiliki kartu sembako (Bantuan Pangan Nontunai), dan ASN (aparatur sipil negara) di Sumsel,” kata dia.

Yudi memaparkan perusahaan menyalurkan beras sekitar 6.000 ton/bulan untuk pihak-pihak tersebut. Dengan asumsi tersebut, stok tahan hingga empat bulan ke depan.

Apalagi, kata Yudi, ada penambahan stok yang berasal dari pembelian Bulog kepada petani di Sumsel karena Sumsel sedang melakukan panen raya yang berlangsung sejak Maret hingga bulan Juni 2020.

“Kami juga masih ada kesempatan untuk menyerap karena bulan ini sampai dua bulan yang akan datang ada potensi panen, sudah ada pembelian ke beberapa petani di Sumsel,” kata dia.

Menurutnya, Bulog dapat menyerap beras petani sebanyak 5.000 ton per bulan dari berbagai daerah sentra pertanian di provinsi itu.

Ia menambahkan, selain menyalurkan beras untuk kebutuhan BPNT, ASN dan operasi pasar, Bulog juga memiliki stok komersil dengan jenis beras premium.

Yudi melanjutkan, selain menjamin stok beras, Bulog pun memastikan pasokan gula di Sumsel aman karena terdapat 500 ton gula pasir di gudang bulog.

“Saat ini yang sudah siap sekitar 350 ton, sisanya masih dalam perjalanan. Kami pun tetap menjual harga sesuai HET di Permendag, yakni Rp12.500 per kg,” kata dia.