Parfum bawang merah diyakini mampu tangkal pandemi COVID-19
Kota Pekanbaru (ANTARA) - Peneliti dari Padang, Sumatera Barat Rasmi R,SSt, MS meyakini penggunaan parfum bawang merah yang disemprotkan ke pakaian dan tubuh diyakini dapat menangkal pandemi COVID-19, sekaligus menjadi solusi alternatif disinfektan.
"Bawang merah yang saya olah menjadi parfum itu adalah bagian lain dari pengembangan manfaat bawang merah yang selama ini sering digunakan sebagai bumbu masak," kata Rasmi dihubungi dari Pekanbaru, Jumat.
Menurut Rasmi, manfaat bawang merah saat dimakan dapat meningkatkan kekebalan tubuh, karena kandungan antioksidan dalam bawang merah secara signifikan dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, sehingga dapat memperkuat fungsi sistem kekebalan tubuh dan membuatnya bekerja lebih efisien.
Selain itu, katanya, bawang merah juga berfungsi sebagai detoksifikasi tubuh, karena bawang merah mengandung sulfur, menurunkan tekanan darah, mencegah kanker dan menghancurkan tumor karena kandungan antioksidan, menyembuhkan asma serta mengobati infeksi.
"Penelitian menunjukkan bahwa bawang merah bermanfaat mengurangi kolesterol, karena bawang merah mengandung quercetin yang memiliki efek menurunkan kolesterol jahat atau LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan tingkat lemak baik yang dikenal sebagai HDL (High Density Lipoprotein). Quercetin adalah komponen dari flavonoid yang dikenal sebagai antioksidan yang kuat," katanya.
Ia berharap pemerintah mengajak masyarakat untuk menggunakan bawang merah dalam mengantisipasi wabah COVID-19, apalagi produksi bawang merah cenderung surplus. Cara ini sekaligus sebagai bagian dari tindak lanjut mengatasi kerugian petani, sebab ketika produksi melimpah, harga produk turun.
Ia menerangkan bawang merah adalah bawang yang memiliki warna kulit merah ungu dan daging berwarna putih berbentuk seperti cincin. Bawang merah juga merupakan salah satu tanaman yang paling penting dan dapat digunakan sebagai bumbu masakan di setiap bagian dunia.
"Terkait pandemi COVID-19, sebaiknya bisa memproduksi parfum bawang merah dalam jumlah besar. Kami berharap adanya dukungan dan untuk memperlancar produksi parfum tersebut, juga harus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, karena komoditas nonmigas ini memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh," katanya.
"Bawang merah yang saya olah menjadi parfum itu adalah bagian lain dari pengembangan manfaat bawang merah yang selama ini sering digunakan sebagai bumbu masak," kata Rasmi dihubungi dari Pekanbaru, Jumat.
Menurut Rasmi, manfaat bawang merah saat dimakan dapat meningkatkan kekebalan tubuh, karena kandungan antioksidan dalam bawang merah secara signifikan dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, sehingga dapat memperkuat fungsi sistem kekebalan tubuh dan membuatnya bekerja lebih efisien.
Selain itu, katanya, bawang merah juga berfungsi sebagai detoksifikasi tubuh, karena bawang merah mengandung sulfur, menurunkan tekanan darah, mencegah kanker dan menghancurkan tumor karena kandungan antioksidan, menyembuhkan asma serta mengobati infeksi.
"Penelitian menunjukkan bahwa bawang merah bermanfaat mengurangi kolesterol, karena bawang merah mengandung quercetin yang memiliki efek menurunkan kolesterol jahat atau LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan tingkat lemak baik yang dikenal sebagai HDL (High Density Lipoprotein). Quercetin adalah komponen dari flavonoid yang dikenal sebagai antioksidan yang kuat," katanya.
Ia berharap pemerintah mengajak masyarakat untuk menggunakan bawang merah dalam mengantisipasi wabah COVID-19, apalagi produksi bawang merah cenderung surplus. Cara ini sekaligus sebagai bagian dari tindak lanjut mengatasi kerugian petani, sebab ketika produksi melimpah, harga produk turun.
Ia menerangkan bawang merah adalah bawang yang memiliki warna kulit merah ungu dan daging berwarna putih berbentuk seperti cincin. Bawang merah juga merupakan salah satu tanaman yang paling penting dan dapat digunakan sebagai bumbu masakan di setiap bagian dunia.
"Terkait pandemi COVID-19, sebaiknya bisa memproduksi parfum bawang merah dalam jumlah besar. Kami berharap adanya dukungan dan untuk memperlancar produksi parfum tersebut, juga harus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, karena komoditas nonmigas ini memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh," katanya.