Sungailiat,Bangka (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sungailiat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan melakukan input data bagi keluarga warga binaan guna penertiban pengunjung.
Kepala Lapas Kelas II B, Sungailiat, Akhyar di Sungailiat, Jumat, input data bagi keluarga warga binaan untuk menertibkan jumlah keluarga yang berkunjung sehingga mempermudah akses pencegahan dari ancaman pelanggaran di dalam Lapas.
Masing-masing warga binaan kata dia, akan menetapkan keluarga yang akan membesuknya, kemudian dilakukan input data keluarga yang ditunjuk untuk melengkapi data sidik jari atau "fingerprint".
"Jadi, kedepannya siapapun yang membesuk warga binaan dan tidak terekam dalam "Fingerpint" tentu tidak diperboleh masuk meskipun keluarga dekatnya," jelasnya.
Selain melakukan sidik jari bagi keluarga yang berkunjung, kata dia, waktu kunjungan tetap akan diatur seperti biasanya.
Upaya pembenahan secara bertahap di lingkungan Lapas kata dia, dalam rangka resolusi pemasyarakatan untuk mendukung zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi, bersih dan melayani (WBBM) dengan tujuan memberikan keseragaman.
"Kami juga membangun tempat layanan kunjungan di luar kantor termasuk pelayanan kesehatan bagi warga binaan," jelasnya.
Dikatakan, meskipun Lapas Sungailiat mengalami kelebihan jumlah warga binaan seperti Lapas lainnya di Indonesia yang mencapai 420 orang, namun dianggap masih cukup layak dengan sarana yang tersedia.
Berita Terkait
Kapolres OKU minta warga untuk waspada musibah kebakaran
Jumat, 29 Maret 2024 12:10 Wib
Dua owa siamang dievakuasi dari kandang warga, selanjutnya masuk pusat rehabilitasi BKSDA
Rabu, 27 Maret 2024 21:05 Wib
TNI sebut korban penganiayaan adalah anggota KKB
Sabtu, 23 Maret 2024 23:44 Wib
Warga antusias belanja sembako di pasar murah Pemkab OKU
Sabtu, 23 Maret 2024 23:58 Wib
Pertamina peduli bantu warga terdampak banjir di Kelurahan Kasang Jambi
Sabtu, 23 Maret 2024 12:20 Wib
Warga Pnorogo dilarang terbangkan balon udara
Sabtu, 23 Maret 2024 8:00 Wib
Sebanyak 198 warga Semper Barat mengungsi akibat banjir
Jumat, 22 Maret 2024 13:17 Wib
Pangdam sebut video penyiksaan warga sipil masih diselidiki
Jumat, 22 Maret 2024 11:46 Wib