Polisi selidiki hilangnya pengusaha bakso

id pengusaha bakso hilang, mobil terbakar

Polisi selidiki hilangnya pengusaha bakso

ILUSTRASI (ANTARANews/Ferliansyah)

Pekanbaru (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyelidiki kasus hilangnya seorang pengusaha bakso yang dilaporkan hilang sejak Kamis (20/2).

Sementara mobil yang digunakan pengusaha itu ditemukan terbakar tanpa ada jenazah di dalamnya.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Awaludin Syam di Pekanbaru, Senin, mengatakan temuan sebuah mobil minibus jenis Isuzu Panther dalam keadaan terbakar di Desa Rantau Berangin, Kabupaten Kampar pada Jumat (21/2).

Temuan mobil terbakar itu justru semakin erat kaitannya dengan hilangnya sang pemilik bernama Syamsul Bahri yang dilaporkan hilang oleh keluarganya beberapa hari lalu.

Kasat Reskrim mengaku pihaknya telah menerima laporan dari keluarga Syamsul.

"Istri dan keluarganya melaporkan suaminya yang hilang sejak Kamis malam. Mereka juga melaporkan mobil yang dipakai suaminya terbakar di Bangkinang," katanya.

Laporannya orang hilang. Kita masih melakukan penyelidikan. Kita juga berkoordinasi dengan Polres Kampar, tutur Kompol Awaludin.

Syamsul Bahri yang merupakan seorang pengusaha tepung bakso di Kota Pekanbaru dilaporkan hilang selama empat hari terakhir. Belakangan, hilangnya pria yang berdomisili di Jalan Uka, Garuda Sakti, Pekanbaru, itu semakin misterius menyusul kendaraan korban ditemukan terbakar.

Mobil Isuzu Panther itu ditemukan terbakar di wilayah Desa Rantau Berangin KM 02 Kabupaten Kampar yang berjarak sekitar 125 km dari Kota Pekanbaru. Mobil itu dipastikan milik Syamsul sesuai keterangan keluarga.

Meski mobil ditemukan dengan keadaan hangus terbakar, Syamsul justru tak ditemukan di wilayah itu.

Sonia, adik ipar Syamsul mengatakan, Syamsul telah meninggalkan rumah sejak Kamis pagi (20/2). Saat itu dia pergi untuk mengantarkan pesanan tepung ke pabrik roti di Jalan Fajar, Pekanbaru, menggunakan mobil berplat nomor BM 1242 NL yang ditemukan hangus itu.

"Abang pergi kerja seperti biasanya. Pagi itu dia mau ngantar ke pabrik roti Jalan Fajar, gak ada yang aneh. Dia pamit sama anak istrinya dan berangkat pakai mobil Panther," katanya.

Sementara Mega istri korban mengatakan sekitar pukul 13.30 WIB dia masih melakukan komunikasi dengan Syamsul. Saat itu Syamsul masih berada di pabrik roti itu. Namun, menjelang maghrib istri korban kembali menelpon korban. Saat itu suara suaminya yang ia dengar dalam telepon terdengar pelan dan lemas.

"Kayak suara orang tertekan gitu. Itu pun cuma sebentar nelpon," jelasnya.

Sejak saat itulah Syamsul terakhir dapat dihubungi. Setelahnya handphone korban mati dan tak pulang ke rumah.

Mulai dari maghrib hingga malam hari korban tak dapat dihubungi lagi. Handphone korban mati, korban pun hingga tengah malam tak kunjung pulang ke rumah.