Masa observasi 78 WNI kru kapal Jepang berakhir 19 Februari

id virus corona tipe baru,kapal pesiar jepang,diamond princess,WNI kru kapal jepang,perlindungan WNI

Masa observasi 78 WNI kru kapal Jepang berakhir 19 Februari

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjawab pertanyaan wartawan terkait perlindungan WNI dari penyebaran virus corona tipe baru, di Jakarta, Selasa (28/1/2020). ANTARA/HO-Kemlu RI/aa. (Handout Kementrian Luar Negeri RI)

Jakarta (ANTARA) - Masa observasi terkait virus corona di kapal pesiar Diamond Princess, yang 78 kru merupakan warga negara Indonesia, akan berakhir 19 Februari 2020.

Kementerian Luar Negeri dan KBRI Tokyo terus memantau kondisi 78 kru WNI tersebut, dan dilaporkan seluruhnya dalam keadaan sehat.

“Untuk menjaga komunikasi, KBRI Tokyo telah membentuk grup Whatsapp dengan para kru WNI dan memberikan bantuan logistik berupa vitamin,” demikian keterangan tertulis Kemlu RI, Rabu.

Kemlu bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan telah memanggil dua perusahaan agen tenaga kerja yang memberangkatkan para kru WNI untuk memastikan pelindungan bagi mereka.

Kemlu juga telah menghubungi keluarga para kru WNI untuk menyampaikan perkembangan terakhir.

Setelah masa observasi berakhir, para kru WNI bebas memilih untuk langsung kembali bekerja di Jepang atau memutuskan pulang ke Indonesia.

“Tergantung pilihan masing-masing kru WNI. Tetapi pihak manajemen kapal sudah menawarkan untuk cuti berbayar selama dua bulan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha kepada ANTARA.

Jika memutuskan untuk pulang, pihak manajemen kapal akan membelikan tiket bagi kru WNI untuk kembali ke Indonesia.

Pada Rabu, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan 39 orang lain telah dinyatakan positif terjangkit virus corona di kapal Diamond Princess, dengan satu petugas karantina juga terinfeksi, sehingga total jumlahnya menjadi 175 orang.

Kapal pesiar itu dikarantina sejak tiba di Yokohama pada 3 Februari, setelah seorang pria yang turun di Hong Kong didiagnosis dengan virus tersebut. Epidemi ini berasal dari China daratan, tempat lebih dari 1.100 orang meninggal karena virus corona tipe baru.  Sekitar 3.700 orang berada di atas kapal, yang biasanya memiliki 1.100 awak dan kapasitas 2.670 penumpang.

Kantor berita Kyodo, mengutip Kementerian Kesehatan Jepang, mengatakan bahwa dari 39 kasus baru, 10 adalah awak dan 29 adalah penumpang.

Sepuluh awak adalah warga negara Jepang dan yang lainnya berasal dari 11 negara termasuk Amerika Serikat dan China. Empat orang diantaranya dalam kondisi serius, kata Menteri Kesehatan Katsunobu Kato.

Orang-orang yang dites positif terinfeksi virus itu diturunkan dari kapal untuk dirawat di rumah sakit.