Gubernur minta program kemitraan diterapkan di Kabupaten/kota
Banda Aceh (ANTARA) - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah berharap program emitraan antara perbankan dengan pengusaha khususnya para peternak dapat diterapkan di seluruh kabupaten/kota di Aceh.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada BNI Syariah yang menyatakan kesiapan dalam mendukung pembiayaan kepada para peternak sapi dan kami berharap program ini dapat terus bergulir, berkembang dan membesar," kata Nova Iriansyah di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peluncuran Penandatanganan MoU Pembiayaan Program Penggemukan Sapi antara BNI Syariah, ASPEDA dan Pemerintah Aceh di rumah dinas Plt Gubernur Aceh di Banda Aceh.
Ia menjelaskan sektor peternakan merupakan salah satu sektor potensial di Aceh dan pemerintah daerah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan sektor tersebut seperti pembinaan, monitoring dan evaluasi sehingga peternak dan pedagang dapat memperoleh keuntungan dari bisnisnya tersebut.
Nova berharap model pembangunan peternakan dengan pola kemitraan tersebut dapat diterapkan di seluruh kabupaten dan kota di Aceh sehingga akan banyak komunitas peternakan di seluruh Aceh yang dapat memanfaatkan skema tersebut.
"Jika skema yang dilakukan ini terus ditingkatkan di masa mendatang, Insya Allah para peternak di Aceh akan sejahtera," katanya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Zainal Arifin Lubis mengatakan apa yang dilakukan BNI Syariah merupakan sebuah terobosan dan langkah berani dalam program kemitraannya untuk menjaga pasokan daging di Aceh.
Menurut dia, jika tahapan program kemitraan dengan perbankan berhasil, maka pemerintah dan pelaku usaha bisa menjajaki tahapan selanjutnya yaitu ekspor daging ke pasar internasional.
Ada pun pasar yang dimaksud adalah kawasan Timur Tengah, karena Aceh sebagai daerah yang menetapkan syariat Islam sangat berpeluang merebut pasar tersebut, di mana selama ini pemasok daging sapi berasal dari Australia, Thailand dan Jepang.
"Peluang yang sangat besar ini harus kita manfaatkan dan harus bergerak cepat," kata Zainal Arifin.
Data Bank Indonesia juga mencatat bahwa masih banyak pedagang sapi Aceh yang membeli sapi di Medan Sumatera Utara, padahal masyarakat Aceh lebih menyukai sapi-sapi Aceh.
Penandatanganan kerja sama pembiayaan program penggemukan sapi tersebut disaksikan langsung oleh Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada BNI Syariah yang menyatakan kesiapan dalam mendukung pembiayaan kepada para peternak sapi dan kami berharap program ini dapat terus bergulir, berkembang dan membesar," kata Nova Iriansyah di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peluncuran Penandatanganan MoU Pembiayaan Program Penggemukan Sapi antara BNI Syariah, ASPEDA dan Pemerintah Aceh di rumah dinas Plt Gubernur Aceh di Banda Aceh.
Ia menjelaskan sektor peternakan merupakan salah satu sektor potensial di Aceh dan pemerintah daerah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan sektor tersebut seperti pembinaan, monitoring dan evaluasi sehingga peternak dan pedagang dapat memperoleh keuntungan dari bisnisnya tersebut.
Nova berharap model pembangunan peternakan dengan pola kemitraan tersebut dapat diterapkan di seluruh kabupaten dan kota di Aceh sehingga akan banyak komunitas peternakan di seluruh Aceh yang dapat memanfaatkan skema tersebut.
"Jika skema yang dilakukan ini terus ditingkatkan di masa mendatang, Insya Allah para peternak di Aceh akan sejahtera," katanya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Zainal Arifin Lubis mengatakan apa yang dilakukan BNI Syariah merupakan sebuah terobosan dan langkah berani dalam program kemitraannya untuk menjaga pasokan daging di Aceh.
Menurut dia, jika tahapan program kemitraan dengan perbankan berhasil, maka pemerintah dan pelaku usaha bisa menjajaki tahapan selanjutnya yaitu ekspor daging ke pasar internasional.
Ada pun pasar yang dimaksud adalah kawasan Timur Tengah, karena Aceh sebagai daerah yang menetapkan syariat Islam sangat berpeluang merebut pasar tersebut, di mana selama ini pemasok daging sapi berasal dari Australia, Thailand dan Jepang.
"Peluang yang sangat besar ini harus kita manfaatkan dan harus bergerak cepat," kata Zainal Arifin.
Data Bank Indonesia juga mencatat bahwa masih banyak pedagang sapi Aceh yang membeli sapi di Medan Sumatera Utara, padahal masyarakat Aceh lebih menyukai sapi-sapi Aceh.
Penandatanganan kerja sama pembiayaan program penggemukan sapi tersebut disaksikan langsung oleh Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.