Menkes: Gorontalo tempat belajar pertama saya

id menkes terawan di Gorontalo,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini

Menkes: Gorontalo tempat belajar pertama saya

Menteri Kesehatan Terawan membuka kegiatan 1st Radiology Scientific Meeting di Hotel Horison, Kota Gorontalo, Minggu (27/10/2019). ANTARA/Debby Mano

Gorontalo (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengakui Gorontalo menjadi tempat belajar pertamanya, sejak mengemban amanah menjadi menteri.

Terawan memperoleh banyak masukan dan informasi dari kunjungan perdananya ke daerah yakni Provinsi Gorontalo.

Hal itu diungkapkannya setelah melihat langsung kondisi dua rumah sakit di Provinsi Gorontalo, yaitu rumah sakit Pemprov Gorontalo dr. Hasri Ainun Habibie dan RSUD Kota Gorontalo Aloei Saboe, Minggu.

“Tadi saya meninjau langsung kondisi dua rumah sakit di Gorontalo, melihat apa saja peluangnya yang bisa dikembangkan sehingga saya bisa memikirkan kemajuan rumah sakit itu untuk bisa melayani masyarakat Gorontalo,” katanya saat membuka kegiatan 1st Radiology Scientific Meeting di Hotel Horison, Kota Gorontalo, Minggu.

Menurut Menkes, lawatan ke daerah menjadi sangat penting bagi dirinya, yang baru pertama kali berkecimpung dalam dunia birokrasi.

Informasi yang diperoleh dari daerah akan menjadi bahan masukan, dalam membuat inovasi dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa di sektor kesehatan, seperti masalah BPJS, stunting, masalah harga obat, serta tumpang tindihnya peraturan.

“Saya ingin bekerja keras dan bergerak cepat untuk mengatasi persoalan-persoalan itu dengan berbagai inovasi. Syukur saya ke Gorontalo mendapat ilmu yang banyak, oleh karena itu Gorontalo akan saya kenang sebagai tempat belajar pertama saya setelah menjadi Menteri Kesehatan," ungkapnya.

Ia menambahkan, sebelum menjadi menteri dirinya sudah berinteraksi dan berkomunikasi dengan Gubernur Gorontalo Ruslu Habibie dan istri Idah Syahidah.

Terawan juga menjelaskan niatnya menyumbangkan gaji pertamanya sebagai menteri, untuk menutupi defisit BPJS.

Menurutnya hal itu dilakukan sebagai gerakan moral, yang diharapkan bisa diikuti oleh seluruh elemen bangsa untuk menanggulangi tekornya anggaran jaminan kesehatan.

“Begitu gaji pertama turun, langsung saya berikan ke BPJS. Ini sebagai gerakan moral, jangan dilihat dari jumlahnya, tetapi dilihat niat saya yang juga sebagai anggota masyarakat,” tukasnya.