Batam (ANTARA) - Kabut asap akibat kebakaran lahan yang meliputi Kota Batam di Kepulauan Riau semakin tebal pada Selasa.
"Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada hari ini sudah 50, kemarin masih di bawah 50," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie mengutip angka ISPU dari pemantau kualitas udara yang ada di Nagoya.
Ia menjelaskan, kualitas udara dikategorikan sehat bila ISPU berada pada rentang 0 sampai 50, sedang bila ISPU antara 51 dan 100, tidak sehat jika ISPU berkisar 101 sampai 199, sangat tidak sehat kalau ISPU antara 200 dan 299, serta berbahaya apabila ISPU mencapai 300 sampai 500.
Sementara berdasarkan parameter konsentrasi PM10--partikel udara berukuran lebih kecil dari 10 mikron--, gas SO2 dan NO2, serta CO, menurut dia, kualitas udara di Kota Batam masih tergolong baik.
Kabut asap membuat juga membuat jarak pandang memendek menurut warga Batam.
"Baju sudah mulai bau, jarak pandang juga sudah mulai berkurang," kata Shinta, warga Batam, mengenai dampak kabut asap.
Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan sebelum kabut asap semakin tebal dan mengganggu kesehatan warga.
"Tentu kita tidak ingin kejadian di Batam terjadi seperti di Pekanbaru, Riau. Pemerintah harus bergegas," kata dia.
Berita Terkait
BPBD OKU Timur membentuk posko siaga asap
Jumat, 2 Agustus 2024 20:00 Wib
Pj Bupati Muba ajak seluruh elemen bersinergi wujudkan Muba bebas kabut asap
Kamis, 25 Juli 2024 16:01 Wib
Tim gabungan padamkan karhutla di Kabupaten OKU
Senin, 22 Juli 2024 18:27 Wib
Pemkab OKU Sumsel siagakan peralatan penanggulangan karhutla
Senin, 22 Juli 2024 9:05 Wib
BPBD OKU aktifkan posko karhutla di tujuh kecamatan
Rabu, 17 Juli 2024 21:04 Wib
BPBD OKU sebut 10 kecamatan rawan karhutla
Senin, 8 Juli 2024 22:00 Wib
Pangdam Jaya jelaskan kronologis meledaknya gudang munisi di Ciangsana, awalnya ditemukan asap
Sabtu, 30 Maret 2024 22:47 Wib
Buang bangkai kucing, dua pria meninggal keracunan asap mesin pompa
Minggu, 3 Maret 2024 21:16 Wib