Fenomena "topi awan" Gunung Rinjani jadi ajang swafoto
Mataram (ANTARA) - Fenomena "topi awan" putih tebal yang melingkari puncak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjadi ajang swafoto baik warga maupun wisatawan.
Kondisi "topi awan" yang terjadi pada Rabu itu terbilang sempurna hingga dan dirasakan langka bagi warga setempat.
"Awan putih yang melingkari puncak Gunung Rinjani kali ini, memang benar-benar sempurna," kata warga Sembalun Lawang, Lombok Timur, Rosidin kepada ANTARA.
Lingkaran awan putih itu berlangsung sejak pukul 07.00 Wita sampai 09.30 Wita. "Bahkan warna dan ketebalannya berganti-ganti," katanya
Awalnya, kata dia, dirinya mengabadikan dari rumahnya kemudian ke "rest area" Sembalun Lawang dan di lokasi itu sudah banyak yang berswafoto.
"Rest area Sembalun Lawang lokasi yang paling pas untuk mengambil foto Gunung Rinjani secara full," katanya.
Hal senada dikatakan Nur Saat, warga Desa Senaru, Lombok Utara yang melihat fenomena alam itu.
"Saya semula dikirim foto saja, tapi setelah dilihat memang benar-benar sempurna bentuknya," katanya.
Biasanya "topi awan" tersebut sering terbentuk namun bentuknya tidak sempurna dan tidak berlangsung lama.
"Banyak yang swafoto melihat fenomena awan itu," katanya.
Kondisi "topi awan" yang terjadi pada Rabu itu terbilang sempurna hingga dan dirasakan langka bagi warga setempat.
"Awan putih yang melingkari puncak Gunung Rinjani kali ini, memang benar-benar sempurna," kata warga Sembalun Lawang, Lombok Timur, Rosidin kepada ANTARA.
Lingkaran awan putih itu berlangsung sejak pukul 07.00 Wita sampai 09.30 Wita. "Bahkan warna dan ketebalannya berganti-ganti," katanya
Awalnya, kata dia, dirinya mengabadikan dari rumahnya kemudian ke "rest area" Sembalun Lawang dan di lokasi itu sudah banyak yang berswafoto.
"Rest area Sembalun Lawang lokasi yang paling pas untuk mengambil foto Gunung Rinjani secara full," katanya.
Hal senada dikatakan Nur Saat, warga Desa Senaru, Lombok Utara yang melihat fenomena alam itu.
"Saya semula dikirim foto saja, tapi setelah dilihat memang benar-benar sempurna bentuknya," katanya.
Biasanya "topi awan" tersebut sering terbentuk namun bentuknya tidak sempurna dan tidak berlangsung lama.
"Banyak yang swafoto melihat fenomena awan itu," katanya.