Blang Pidie (ANTARA) - Direktur Pakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Ir Sri Widayati MMA menegaskan iklim dan topografi di Provinsi Aceh sangat cocok jika dilakukan pengembangan sapi lokal Aceh, sebagai salah satu daerah penghasil ternak di Indonesia.
"Iklim di sini sangat cocok dilakukan pengembangan sapi lokal, khususnya sapi Aceh," kata Sri Widawati saat memberi sambutan pada kegiatan penutupan Expo Ternak ke-X Tahun 2019 yang dipusatkan di Lapangan Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Minggu (14/7).
Menurutnya, dalam beternak sebaiknya peternak atau pun masyarakat tidak hanya melihat jumlahnya saja, akan tetapi juga perlu memikirkan kualitas ternak itu sendiri.
Ia juga menyatakan, Aceh merupakan daerah kedua penghasil sapi terbesar di Pulau Sumatera setelah Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, ada 672 ribu ekor sapi yang tersebar di seluruh Provinsi Aceh.
Populasi hewan ternak ini diyakini mampu meningkat karena banyaknya lahan yang tersedia untuk pengembangan sapi lokal di daerah ini, termasuk lahan untuk mendapatkan sumber pakan.
Selain itu, Aceh juga memiliki kearifan lokal yaitu menyimpan jerami kering dalam berandang.
Jika kearifan lokal tersebut diberikan sentuhan teknologi, maka kebutuhan pakan ternak sapi di Aceh dipastikan senantiasa akan mampu tercukupi.
"Dengan expo ternak ini, secara tidak langsung kita telah mempromosikan kepada masyarakat akan pentingnya beternak," katanya menambahkan.
Dalam kegiatan ini, Sri Widayati juga menyambut baik sikap Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya yang telah menawarkan lahan datar seluas 100 hektare untuk dijadikan sebagai instalasi pengembangan sapi Aceh.
"Insya Allah, tawaran lahan ini akan saya sampaikan kepada pak menteri, sehingga cita-cita ini bisa diwujudkan," janjinya.
Sementara itu, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang hadir dalam penutupan ini berharap, agar Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan terus mendorong Provinsi Aceh terutama Kabupaten Aceh Barat Daya dalam pengembangan sektor peternakan ke depan.
"Saya berharap Kementerian Pertanian agar lebih banyak lagi perhatiannya ke Aceh, karena kami tidak berhenti di satu titik. Riset, pengembangan, stimulasi, dan ujicoba terus kami lakukan sampai hasil karya itu bisa dinikmati petani dan peternak," ujarnya.
Berita Terkait
Pemkab Ogan Ilir vaksin 200 ekor kerbau cegah penyakit ngorok
Rabu, 24 April 2024 14:03 Wib
Warga OKI tangkap buaya liar pemangsa ternak
Sabtu, 20 April 2024 20:31 Wib
Sejak 2022 BRIN hasilkan suplemen atasi ternak kekurangan mineral
Jumat, 15 Maret 2024 9:49 Wib
Satgas vaksinasi Dinas Peternakan OKU siap sisir 10 ribu ternak
Jumat, 1 Maret 2024 19:18 Wib
Sepanjang 2023, 11.592 ekor hewan ternak di OKU divaksin anti-PMK
Selasa, 27 Februari 2024 19:55 Wib
Dua kerbau terluka diserang satwa liardi Sipinang Agam
Sabtu, 24 Februari 2024 17:49 Wib
Cakupan vaksin PMK di OKU Selatan capai 100 persen pada 2023
Senin, 12 Februari 2024 16:13 Wib
Mahasiswa Indonesia raih emas di ajang Thailand Inventors Day 2024
Rabu, 7 Februari 2024 15:10 Wib