Wacana NBA pangkas jadwal berlanjut

id nba,musim reguler nba,adam silver,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini, jembatan ampe

Wacana NBA pangkas jadwal berlanjut

Ilustrasi (ist)

Jakarta (ANTARA) - Wacana pemangkasan jumlah 82 pertandingan bola bakset musim reguler NBA terus bergulir namun di waktu bersamaan operator kompetisi basket paling bergengsi itu memunculkan ide untuk menambah turnamen tengah musim.

Dilansir ESPN, Kamis dini hari WIB, wacana itu dibicarakan dalam telewicara antara jajaran eksekutif tim-tim NBA dan pihak operator mengenai penjadwalan musim 2021/2022.

Kendati belum terang rumusan turnamen tengah musim yang diwacanakan, namun sudah jelas hal itu membutuhkan pengurangan dari 82 pertandingan yang saat ini jadi jadwal wajib tiap tim di musim reguler.

Usulan jumlah pertandingan musim reguler beragam dengan wacana paling ekstrem hanya menyisakan 58 laga saja.

Wacana pemangkasan jumlah pertandingan musim reguler sempat juga dilontarkan oleh Komisoner NBA Adam Silver pada pertengahan Mei lalu dengan pertimbangan terkait kebugaran para pemain.

Baca juga: Rockets atur siasat dapatkan Jimmy Butler

Selama ini, tim-tim lebih memilih mengistirahatkan pemain bintang di beberapa musim reguler kendati di bawah ancaman denda jika pertandingan itu sudah dimasukkan dalam jadwal siaran langsung televisi.

Pengistirahatan pemain bintang antara lain dilakukan untuk menjaga kebugaran jelang fase playoff, sebagaimana dilakukan Toronto Raptors jawara NBA 2018/2019.

Bintang utama Raptors, Kawhi Leonard, cuma melantai dalam 60 dari 82 pertandingan musim reguler setelah peluang mereka memperoleh tiket ke fase playoff kian hari kian membesar.

Pengistirahatan pemain bintang juga kerap ditempuh tim-tim yang peluangnya mencapai playoff kian menipis, demi secara sengaja menurunkan posisi di klasemen musim reguler demi menaikkan peluang memperoleh hak pilih urutan atas dalam undian NBA Draft tiap musim.

Laporan ESPN mengklaim bahwa sebagian besar tim cenderung setuju dengan pengurangan drastis jumlah pertandingan musim reguler yang dibicarakan dalam telewicara tersebut.

Namun, pengurangan jadwal musim reguler sudah tentu bakal berpengaruh terhadap kesehatan keuangan sejumlah tim, yang mungkin bergantung pada pemasukan penjualan tiket maupun hak siar di stasiun-stasiun televisi lokal masing-masing.