Lebak (ANTARA) - Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Lebak Siti Nurasiah mengatakan perilaku seks bebas yang terjadi di kalangan pelajar akibat lemahnya pendidikan agama juga kurangnya perhatian keluarga.
"Kita merasa prihatin pelajar SMK di Bulukumba, Sulawesi Selatan terjadi kasus asusila di kelas yang diviralkan dan video melalui media sosial," kata Siti Nurasiah saat dihubungi di Lebak, Senin.
Perilaku buruk yang dilakukan pelajar di tanah air belakangan ini marak dengan munculnya kasus tawuran, geng motor hingga seks bebas.
Perbuatan yang tidak terpuji itu tentu mengundang keprihatinan bagi dunia pendidikan, karena mereka tengah menimba ilmu di sekolah.
Penyebab perbuatan pelajar yang tidak terpuji itu akibat lemahnya pendidikan agama, sehingga mereka tidak mengenal secara benar nasihat-nasihat agama.
Apalagi, mata pelajaran pendidikan agama di sekolah relatif terbatas dan hanya dua jam selama sepekan.
Karena itu, pihaknya mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat menambah jam pendidikan agama.
Sebab, pendidikan agama benteng penguatan karakter untuk membentuk akhlak yang mulia dan baik.
"Kita minta pendidikan agama itu ditambah menjadi empat jam selama sepekan juga ada kegiatan ekstrakurikuler keagamaan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, penyimpangan seks bebas di kalangan pelajar tentu harus bersinergi antara lingkungan, sekolah dan keluarga.
Orangtua harus mengawasi anak-anak mereka,terutama penggunaan jaringan teknologi internet melalui handphone.
Selama ini, kata dia, jaringan teknologi internet cukup mudah untuk mengakses situs pornografi yang bisa memicu anak melakukan perbuatan asusila.
Disamping itu juga peran sekolah sangat diperlukan agar siswa-siswi rajin belajar dengan memberikan bimbingan yang positif.
"Kami yakin jika sekolah, lingkungan dan keluarga berjalan dipastikan anak terbebas dari perbuatan yang tidak terpuji," ujarnya.
Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori mengharapkan seluruh sekolah lebih dioptimalkan melaksanakan ekstrakurikuler keagamaan, seperti kegiatan pengajian, diskusi agama hingga belajar membaca Alquran.
"Kami berharap sekolah memiliki kewajiban untuk melaksanakan kegiatan keagamaan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Alllah SWT, sehingga pelajar dapat melaksanakan perintahnya juga menjauhi larangannya," katanya.
Berita Terkait
Ernando Ari: Kami ingin menjadi juara Piala Asia U-23
Jumat, 26 April 2024 16:42 Wib
Ilmuwan sebut rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
Jumat, 26 April 2024 14:55 Wib
OKU dapat tambahan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian Sumsel
Jumat, 26 April 2024 14:31 Wib
Tim SAR cari tiga warga yang tertimbun longsor Banjarwangi
Jumat, 26 April 2024 11:08 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 11:06 Wib
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola kita meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 10:54 Wib
Jadwal Jumat: laga penentuan Prawira ke BCL Asia 2024
Jumat, 26 April 2024 10:53 Wib
PWRI Jabar akui otak kasus investasi bodong Ketua Harian PWRI Sukabumi
Jumat, 26 April 2024 10:45 Wib