Belitung, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunggu hasil penelitian United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) terhadap berbagai geosite yang ada di daerah itu.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Jumat, mengatakan, potensi kepariwisataan di Belitung bukan hanya gugusan pantai yang indah.
Memang, di daerah itu ada kawasan Tanjung Kelayang yang telah ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata nasional.
"Namun, destinasi wisata bukan hanya Tanjung Kelayang. Tanjung kelayang hanya ikon atau stimulator untuk mengundang wisatawan dan menjadi lokasi pusat terpadu kepariwisataan," katanya.
Saat ini, Pemkab Belitung sedang menunggu Unesco Global Geopark yang akan meneliti sejumlah geosite di Belitung rencananya akan dilakukan pada 24-27 Juni.
Pihaknya berharap hasil penilaian lembaga PBB yang menangani pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan itu dapat membantu dalam membangkitkan kembali kepariwisataan di daerah yang bergelar "Negeri Laskar Pelangi" tersebut.
"Kita berharap dapat membangkitkan kembali kepariwisataan Belitung yang sempat terpuruk akibat dampak mahalnya harga tiket pesawat," katanya.
Selain dari Unesco, Pemkab Belitung mengharapkan masukan dari Universitas Sahid Jakarta yang akan melakukan penelitian mengenai potensi kepariwisataan di Belitung.
Masukan ilmiah tersebut diharapkan dapat mewujudkan konsep pembangunan dan pengembangan kepariwisatan berkelanjutan (sustainable tourism) di Belitung.