BMGF percayakan riset vaksin ke Bio Farma

id Vaksin baru,Bio Farma ,Bill & Melinda Gates Foundation,Bio Farma,Badan Usaha Milik Negara,M Rahman Roestan,berita sumsel, berita palembang, antara sum

BMGF percayakan riset vaksin ke Bio Farma

Beberapa anggota direksi Bio Farma berfoto bersama dengan para perwakilan Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF) , PATH, dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). (Dokumentasi Bio Farma)

Jakarta (ANTARA) - Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) mempercayakan riset dan pengembangan produk-produk barunya kepada Bio Farma.

Direktur Utama Bio Farma M Rahman Roestan mengatakan Bio Farma kembali mendapatkan kepercayaan lembaga penelitian dunia, untuk terlibat dalam penelitian dan produksi vaksin - vaksin terbaru, untuk mencegah beberapa penyakit, seperti penyakit polio yang akan eradikasi (musnah) pada tahun 2020.

“Bio Farma sudah sejak tahun 2012 bekerja sama dengan BMGF khususnya untuk transfer teknologi produk-produk masa depan, seperti vaksin novel OPV ini,” ujar Rahman dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Penelitian vaksin polio generasi terbaru (nOPV) ini, termasuk pengembangan teknologi vaksin, Uji Klinis tahap 1 – 3, hingga proses produksi.

“Kami dianggap memiliki kapabilitas untuk bergabung dan sudah berjalan prosesnya, bantuan yang diberikan disebut sudah berjalan sekitar lima tahun," kata Rahman.

Pada Oktober 2018, dalam pertemuan Annual Meeting IMF-World 2018 di Bali, BMGF telah menyatakan keinginannya untuk menindaklanjuti kerja sama dengan Bio Farma.

Bill & Melinda Gates Foundation sudah sejak lama peduli dengan kesehatan global. Salah satu langkah yang paling efektif dan memiliki biaya yang efisien adalah pencegahan penyakit.Pencegahan paling efektif, yakni melalui vaksin. Bill & Melinda Gates Foundation mencari mitra yang memiliki kapabilitas untuk bergabung.

Sementara itu Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bio Farma, Adriansjah Azhari mengatakan, riset vaksin - vaksin baru untuk nOPV ini, diawali dengan pembahasan transfer teknologi yang diterima oleh Bio Farma.
 
“Bentuk kerja sama ini akan dimulai dari proses penelitian, transfer teknologi, proses produksi, uji klinis dari tahap 1 - 3, kami harapkan penelitian-penelitian vaksin baru ini, akan menambah portofolio Bio Farma, dan tidak hanya sampai di situ saja, semua hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi produk, sehingga bisa diterima pasar dalam waktu yang tepat (time to market),” tutur Adriansjah.

Dengan adanya penambahan portofolio produk terbaru, diharapkan pangsa pasar Bio Farma juga akan bertambah. Untuk tahun 2019, Bio Farma akan menambah pangsa pasar terutama untuk pasar Asia Tenggara, Afrika dan stock pile untuk Eropa.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018, Bill & Melinda Gates Foundation menyampaikan akan membantu riset di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Bio Farma untuk pengembangan vaksin. Tujuannya, agar jenis vaksin terkait tidak hanya diproduksi oleh negara Barat. Indonesia diharapkan punya kapasitas sehingga bisa ikut menjadi pemain dunia di bidang produksi vaksin.