Jakarta (ANTARA) - 25 tahun berkarya, grup band GIGI jauh dari kontroversi dan gosip. Bukan berarti tanpa masalah, mereka juga mengalami yang namanya jatuh bangun dan pertengkaran.
Band yang didirikan sejak 1994 ini sudah mengalami bongkar pasang personel. Namun, mereka selalu ingat bahwa kebersamaan GIGI dilandasi dengan keinginan untuk selalu bermusik.
"Berantem masihlah dan memang ada pendapat yang mungkin bisa jadi berantem itu," kata Armand Maulana dalam jumpa pers konser "25 Tahun GIGI" di Jakarta, Selasa.
"Semua yang berhubungan dengan GIGI bahwa keluar rumah itu untuk bermusik dan menciptakan karya. Jadi, pada saat ada masalah yang bukan musik, kita enggak bakalan ributin," lanjut vokalis GIGI itu.
Armand juga menceritakan kesulitan saat mempertahankan GIGI yang ditinggal oleh para personelnya. Saat itu, yang tersisa hanyalah dirinya dan Dewa Budjana. Meski demikian, mereka tetap konsisten menjalankan GIGI hingga Thomas Ramadan kembali dan Hendi Gusti masuk mengisi posisi drum.
"Jadi, back to 90-an, Thomas keluar karena dia drugs. Wah, itu zaman tabloid, ya, kalang kabut juga. Reseh banget dikejar-kejar. Baron keluar, wah, kenapa nih? Tinggal gue berdua. Masuk Opet, tiba-tiba Opet keluar, masuklah Hendi. Enggak ada adem ayem juga," jelas Armand.
Pada ulang tahun GIGI ke 25 yang jatuh pada tanggal 22 Maret lalu, mereka berharap bisa terus berkarya dan mampu melewati setiap masalah.
"Kalau boleh jujur, saya berdoa untuk GIGI agar bisa berkarya terus, bisa melewati konflik. Karena orang-orang ini, saya ketemu mereka untuk main musik. Jadi, enggak mungkin bisa ninggalin hal itu. Untuk 25 tahun main band itu seperti dapat istri yang sulit diganti," kata Thomas.