Bupati OKU Timur panen raya demplot padi bebas residu

id panen, padi,beras organik,oku timur

Bupati OKU Timur panen raya demplot padi bebas residu

Bupati OKU Timur Kholid Mawardi panen raya di demplot padi bebas residu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Belitang, OKU Timur, Sumsel, Rabu (3/3). (Antara News Sumsel/Joko Wiyanto/19)

Padi tanpa penggunaan zat kimia itu jauh lebih baik karena lebih sehat. Kandungan gizinya juga sangat baik. Jika dikelola dengan baik, saya yakin beras organik dari OKU Timur ini bisa menembus pasaran
Martapura, OKU Timur (ANTARA) - Bupati Ogan Komering Ulu Timur Kholid Mawardi melakukan panen raya di sawah percontohan (demplot) padi bebas residu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Belitang, Sumatera Selatan, Rabu (3/3).
 
Dalam sambutannya, Kholid mengatakan Kabupaten OKU Timur berharap melalui upaya ini dapat mendorong semakin majunya pertanian padi organik di Desa Sidomulyo.

"Padi tanpa penggunaan zat kimia itu jauh lebih baik karena lebih sehat. Kandungan gizinya juga sangat baik. Jika dikelola dengan baik, saya yakin beras organik dari OKU Timur ini bisa menembus pasaran," kata Kholid.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Pemkab OKU Timur bersedia mendampingi petani-petani di Desa Sidomulyo untuk mendapatkan sertifikat beras organik.

Kholid mengatakan, proses awal yakni petani-petani harus dibiasakan tidak menggunakan zat kimia mulai dari penyiapan lahan, pemupukan, hingga pembasmian hama.

"Beras organik saat ini menjadi buruan kalangan pencinta makanan sehat, terutama dari negara-negara maju. Sementara di dalam negeri sudah merambah di kota-kota besar," kata Kholid.
 
Bupati OKU Timur Kholid Mawardi panen raya di demplot padi bebas residu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Belitang, OKU Timur, Sumsel, Rabu (3/3). (Antara News Sumsel/Joko Wiyanto/19)

Kabupaten OKU Timur yang menjadi sentra beras di Sumatera Selatan bersama Banyuasin dan Musi Rawas ini telah mengembangkan persawahaan organik sejak dua tahun terakhir.

Tak tanggung-tanggung, produk keluaran OKU Timur ini sudah memiliki lisensi internasional keluaran FAO sehingga dipastikan beras organik ini memang tidak terkontaminasi zat-zat kimia sedari proses penanaman hingga pengemasan.

Beras organik yang dihasilkan terdiri dari tiga jenis, beras berwarna putih, beras berwarna merah dan beras berwarna hitam.

Ketiga jenis beras organik ini memiliki keunggulan masing-masing, yakni beras berwarna putih sangat tinggi kandungan karbohidranya, beras berwarna merah memiliki kandungan serat lebih tinggi dibandingkan gula jika dibandingkan beras putih. Kemudian beras hitam, yang sangat baik untuk penderita diabetes.

Kepala Dinas Pertanian Sujarwanto mengatakan untuk mengarah ke pertanian organik ini, pemkab telah berkerja sama dengan PT Agro Prima Tech untuk menyuplai kebutuhan pupuk hayati.

“Sejauh ini, dari satu hektare sudah menghasilkan 9 ton, ke depan akan ditingkatkan lagi,” kata dia.(ADV)