Volume pengiriman barang berkurang 6,0 persen

id pt pos,ekonomi,pengiriman barang,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini

Volume pengiriman barang berkurang 6,0 persen

Petugas PT Pos mengelompokkan paket makanan khas Palembang Pempek yang akan dikirim ke daerah lain di Kantor Pos Pusat Palembang. ANTARA FOTO/Feny Selly

Palembang, 5/2 (ANTARA News) - Volume pengiriman barang melalui Kantor Pos Jalan Merdeka Palembang, Sumatera Selatan, berkurang 6,0 persen pada Januari 2019 menjadi 52.000 koli, jika dibandingkan dengan periode yang sama 2018 yang sebesar dari 60.000 koli.

Kepala Kantor PT Pos Indonesia (Persero) Merdeka Palembang, Risdayati, Selasa, mengatakan, berkurangnya volume pengiriman ini juga imbas kenaikan tarif cargo maskapai penerbangan yang terjadi secara bertahap sejak Oktober 2018.

Namun jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, menurut Risdayati sudah terjadi peningkatan.

"Awalnya penurunan cukup terasa karena masyarakat terkejut dengan tingginya biaya pengiriman. Tapi memasuki Januari mulai stabil sehingga penurunan hanya 6,0 persen," kata dia.

Untuk mengatasi penurunan volume pengiriman barang ini, PT Pos Indonesia menggencarkan kerja sama dengan pemilik toko online (market place).

Tak tanggung-tanggung, perseroan ini bersedia mengambil langsung barang-barang yang akan dipaketkan tersebut ke tempat/kediaman pemilik toko online.  "Ini gratis, tidak kenai biaya. Sejauh ini respon sangat positif terutama toko online kuliner," kata dia.

Kota Palembang memiliki panganan tersohor "pempek" yang dikirim sekitar 7 juta setiap harinya ke seluruh Indonesia hingga ke luar negeri.

Sebelumnya, PT Pos Indonesia cukup sukses saat merambah bisnis penjualan pempek online plus ongkir ini, yang dimulai sejak 2012.

Puncak kesuksesan terjadi pada 2016 dengan mengirimkan 2-3 ton pempek per bulan atau meraup sekitar Rp1 miliar dari pengiriman kuliner khas tersebut. Saat itu, PT Pos menggandeng industri hingga puluhan UMKM pembuatan pempek asal Kota Palembang.

Namun seiring dengan maraknya toko online pempek membuat bisnis PT Pos Indonesia ini tak lagi moncer sehingga untuk terus menjaga pertumbuhan harus merambah sektor lain.

"Dulu, kita fokus pada pengiriman pempek. Sekarang tidak lagi, fokus kami kini kerja sama dengan market place," kata dia.