PGE bukukan pendapatan lebih 100 juta dolar

id Pertamina Geothermal Energy,labaPertamina Geothermal Energy,keuntungan Pertamina Geothermal Energy,laba Pertamina Geothermal Energy,berita sumsel,beri

PGE bukukan pendapatan lebih 100 juta dolar

Dokumentasi- Petugas melakukan pengecekan saluran pipa di area sumur KMJ-51 di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang. (ANTARA /Adeng Bustomi)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) membukukan pendapatan lebih dari 100 juta dolar AS hingga pertengahan Desember 2019. Angka pendapatan itu disampaikan oleh Direktur Keuangan PT Pertamina Pahala Mansury ketika hadir dalam perayaan ulang tahun ke-12 PGE di Jakarta, Rabu. "Tahun ini revenue-nya di atas 100 juta dolar As, ini kontribusi yang cukup besar untuk Pertamina, " kata Pahala.

Selanjutnya untuk masa delapan tahun mendatang ia ingin PGE dapat mencatatkan pertumbuhan hingga 11 persen dari saat ini.

Ia berharap capaian pendapatan tahun 2018 dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi, sebab capaian tersebut harus dipastikan dari pertumbuhan yang baik. Sebelumnya, informasi dari PGE Jawa Barat memiliki potensi sumber daya energi panas bumi terbesar di Indonesia, dengan total 5.411 MW atau sekitar 20 persen dari total potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia.

Direktur Panas Bumi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Ida Nuryatin Finahari, setidaknya terdapat 39 titik di Jawa Barat yang memiliki sumber daya panas bumi.

"Baru empat eksisting pembangkit listrik yaitu di wilayah kerja panas bumi (WKP) Cibeureum Parabakti, Pangalengan, Kamojang Darajat Karaha Bodas dengan total kapasitas 1.194 megawatt," ungkap Ida. Ida melanjutkan, untuk terus meningkatkan pemanfaatan potensi panas bumi di Jawa Barat dan guna memenuhi pertumbuhan konsumsi per tahun yang mencapai 8,4 persen, pihaknya akan melakukan perluasan eksplorasi titik potensi energi panas bumi.

"Sedang dikembangkan empat titik baru di jawa barat tiga dalam tahap eksplorasi di Tampomas, Cisolok dan Tangkuban Perahu serta satu dalam tahap eksploitasi yaitu di Cibuni," tambah Ida.

PLTP Kamojang memiliki tiga unit pembangkit listrik dengan kapasitas total 235 MW. Pembangkit yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy ini telah beroperasi sejak tahun 1982, menjadikannya sebagai PLTP pertama di Indonesia.