Mereka Sudah Move On, Kamu Kapan?

id move on,komunitas motor,bbm,produk berkualitas, pertamina, ru iii,klub motor

Mereka Sudah Move On, Kamu Kapan?

Talk Show "Yuk Move One ke Produk Berkualitas" di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Selasa (30/10) (ANTARA News Sumsel/I016/18)

....Emang tidak bisa dilihat dari harga belinya saja. Kalo dilihat-lihat, bisa saja malah harga akhir dihitung dari efektivitas konsumsi dan biaya perawatan bisa saja seimbang atau lebih murah....
Lubuk Linggau (ANTARA News Sumsel)  –  Siapa bilang "move on" cuma identik dengan pasangan kamu yang kemarin?. Bagi Silampari Tiger Club Lubuk Linggau dan komunitas Vespa Scooter Lubuk Linggau Owner (SLO), mereka juga move on dan memilih untuk menggunakan energi yang berkualitas untuk tunggangan mereka.

Yopi ‘Meong’, anggota  Silampari Tiger Club Lubuk Linggau bercerita pengalaman move on nya ke energi berkualitas. “Dulu jamannya masih pake bensin, Premium. Sekarang ga lagi, sudah ketahuan efeknya ke motor yang aku pakai sehari-hari,” ujar Yopi.

Dalam sehari, setidaknya Yopi menempuh jarak sekitar 30 Kilometer dari rumah menuju tempat kerjanya.

Dia mengungkapkan, untuk perliternya, konsumsi motornya jika menggunakan Pertalite jatuhnya lebih irit.

Dia menambahkan, perawatan untuk mesinnya pun cenderung lebih hemat karena penggunaan Pertalite tidak membuat mesin cepat kotor.

“Emang tidak bisa dilihat dari harga belinya saja. Kalo dilihat-lihat, bisa saja malah harga akhir dihitung dari efektivitas konsumsi dan biaya perawatan bisa saja seimbang atau lebih murah, dan dapatnya produk berkualitas baik untuk mesin kita,” ujar Yopi.

Hira, anggota Vespa SLO juga menceritakan pengalamannya selama turing mengendarai Vespa kesayangannya. Satu pengalaman yang paling berkesan buat Hira adalah ketika dirinya dan teman-temannya melakukan perjalanan dari Lubuk Linggau ke Lampung.

“Move on setelah tahu gimana performa menggunakan BBM berkualitas. Tahun 2017 kami turing ke Lampung dari Lubuk Linggau, perjalanan pulang pergi Vespa saya cuma habis Rp198.000, waktu itu pakai Pertalite. Kebayang kan 740 Km ga sampe 200 ribu untuk BBM, iritnya dapet performanya juga dapet,” ungkap Hira.

Menurut Hira, kualitas bahan bakar yang sesuai dengan mesin adalah kewajiban yang harus diketahui pengendaranya.
Talk Show "Yuk Move One ke Produk Berkualitas" di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Selasa (30/10) (ANTARA News Sumsel/I016/18)

“Pilihan kan banyak, harus pintar pilih yang pas buat mesin, yang pasti jangan dibawah spesfiikasi, dan jangan juga berlebihan. Dijamin kalo pakai yang sesuai performanya pasti janjiin deh, jangan takut mahal, ada harga ada rupa,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Rudi, Kepala Bengkel Toyota Auto Graha Lubuk Linggau sedikit memberikan pemahaman tentang penggunaan BBM khususnya angka oktan atau Research Octane Number (RON) yang tepat bagi mesin kendaraan.

“Nilai oktan menjelaskan tentang ketahanan dan daya bakar bahan bakar terhadap kompresi mesin. Semakin nilai oktan sesuai dengan rasio kompresi mesin, semakin baik pembakarannya, jadi penggunaan BBM makin irit dan lebih efisien bagi kerja mesin,” kata Rudi.

Sebagai orang bengkel, Rudi tahu betul bagaimana efek BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesinnya.

“Orang-orang biasanya bilang ‘ngelitik’. Teknisnya mesin itu knocking, rasio kompresi mesin dengan BBM yang digunakan tidak sesuai, jadi mesin kerja keras dan berpengaruh banyak ke perawatannya,” tutup Rudi.

(Team Communication & CSR Region Sumbagsel)
Talk Show "Yuk Move One ke Produk Berkualitas" di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Selasa (30/10) (ANTARA News Sumsel/I016/18)