Angin kencang di Jakabaring disebabkan awan cumulonimbus

id angin,jakabaring diserang angin, gedung olahraga jakabaring,venus jakabaring,Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring,berita sumsel,berita palembang,puting

Angin kencang di Jakabaring disebabkan awan cumulonimbus

Jakabaring di tahantam Angin kencang. (ANTARA News Sumsel/Dolly Rosana/Ang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kejadian hujan disertai angin kencang yang merusak sejumlah bangunan venue olahraga di Jakabaring Sport City, Palembang, Sabtu siang, disebabkan oleh terbentuknya awan cumulonimbus atau awan hitam pekat.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Bambang Beny Setiaji mengatakan awan cumulonimbus ini disebabkan kondisi udara yang relatif hangat di sekitar pertumbuhan awan sehingga menyebabkan perbedaan tekanan yang sangat signifikan di kawasan tersebut.

"Kondisi ini menyebabkan munculnya angin kencang," kata Benny. Ia mengatakan kondisi ini juga didukung karakteristik permukaan topografi wilayah Jakabaring yang relatif rata dan sebagian besar merupakan lahan gambut.

Hal ini membuat pertumbahan awan hujan hitam pekat (cumulonimbus) pada wilayah ini lebih berpotensi dibandingkan wilayah lain.

Menurut Benny, kondisi ini sudah diperingatkan BMKG Sumsel sebelumnya bahwa potensi hujan lebat dan angin kencang kemungkinan terjadi pada siang hingga sore hari.

"Sangat mungkin terjadi pada musim peralihan seperti sekarang ini," kata dia.

Sejumlah venue di Kompleks Olahraga Jakabaring Sport City, Palembang mengalami kerusakan parah akibat dihamtam hujan disertai angin kencang, Sabtu siang, sekitar pukul 14.00 WIB.

Penanggungjawab Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Rusli Nawi mengatakan setelah dilakukan pemantauan secara langsung diketahui terdapat tiga venue yang mengalami kerusakan parah.

Atap dari venue dayung, akutik, dan atletik terlepas. Ini karena hujan disertai angin kencang sekitar satu jam, venue lain juga rusak, tapi yang terparah tiga venue ini, kata Rusli.

Selain, infrastruktur venue, sejumlah lampu jalan juga rubuh. Namun, hingga kini pengelola JSC belum diterima laporan adanya korban.