Goa Harimau dinyatakan cagar budaya nasional

id goa harimau,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang,situs Cagar Budaya Nasional,Dinas Budaya dan Pariwisata oku

Goa Harimau dinyatakan cagar budaya nasional

Dokumentasi- Arkeolog nasional temukan kareangka manusia purba yang diperkirakan ibu dan anak berusia ribuan tahun silam di Goa Harimau Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan (ANTARA News Sumsel/E Permana)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Objek Wisata Goa Harimau di Desa Padang Bindu, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dinyatakan pemerintah pusat sebagai situs Cagar Budaya Nasional karena memiliki nilai sejarah yang terdapat puluhan kerangka manusia terkubur ribuan tahun silam.

"Sejak beberapa hari yang lalu status Goa Harimau sudah resmi dinyatakan sebagai situs Cagar Budaya Nasional," kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Ogan Komering Ulu (OKU), Paisol Ibrahim di Baturaja, Jumat.

Menindak lanjuti hal tersebut, kata Paisol, saat ini pihaknya berupaya melakukan langkah selanjutnya agar kawasan Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji tempat objek wisata Goa Harimau ini menjadi kawasan Cagar Budaya Nasional.

"Objek wisatanya sudah ditetapkan dan sekarang tinggal daerahnya yang belum dinyatakan sebagai kawasan Cagar Budaya Nasional," tegasnya.

Menurut dia, kawasan Desa Padang Bindu sudah layak dijadikan kawasan cagar budaya, karena di sana selain ada Goa Harimau juga terdapat beberapa objek wisata lainnya yang menjadi kebanggaan Kabupaten OKU seperti adanya Goa Putri.

Selain itu di desa setempat juga terdapat objek wisata Goa Silabe dan lainnya sehingga dinilai layak dijadikan kawasan Cagar Budaya Nasional.

"Rencananya pada awal November 2018 wacana ini akan dibahas bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) di Jakarta. Mudah-mudahan Januari 2019 mendatang Desa Padang Bindu sudah dinyatakan sebagai kawasan Cagar Budaya Nasional," katanya.

Jika sudah ditetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya, kata dia, maka objek wisata yang terletak di Desa Padang Bindu ini akan setara dengan Candi Borobudur dan Sangiran.

"Banyak nilai positif yang didapat jika sudah ditetapkan diantaranya, selain promosi objek wisata ditingkat nasional, pengelolaan untuk pengembangan dan pendanaannya dikucurkan dari pusat," kata dia.